 |
| Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara |
Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, mengumumkan bahwa sistem pertahanan rudal balistik di Eropa sudah dioperasionalkan. Sistem ini meliputi kapal perang, sistem pertahanan rudal, dan radar yang ditempatkan di seluruh wilayah negara-negara anggota NATO.
"Hari ini kita telah memutuskan untuk menyatukan operasional awal dari sistem pertahanan rudal balistik NATO. Ini berarti bahwa kapal AS yang berbasis di Spanyol, radar di Turki, dan situs pencegah di Rumania sudah dapat bekerja sama di bawah komando serta pengawasan NATO," tuturnya dalam konferensi pers di KTT NATO, di Warsawa, Polandia, seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (9/7/2016).
Sistem ini datang menyusul persiapan NATO bersiap untuk mengirim sanksi baru ke Eropa Timur terkait aneksasi Rusia di Krimea pada 2014. Meski demikian, Stoltenberg menegaskan bahwa perisai rudal NATO sepenuhnya bersifat defensif dan sama sekali tidak dimaksudkan untuk menjadi ancaman bagi penangkal nuklir strategis Rusia.
"Kami tidak ingin Perang Dingin baru, perlombaan senjata baru, maupun mencari konfrontasi baru. Seperti halnya kami terus memperkuat sistem pertahanan, kami juga terus mengupayakan dialog yang konstruktif dengan Rusia," terangnya.
Stoltenberg juga menggarisbawahi kesediaan aliansi untuk berdialog dengan Moskow tentang keputusan NATO ini saat melangsungkan KTT Rusia-NATO pekan depan.
"(Bagaimanapun) Rusia adalah tetangga terbesar kami. Rusia tidak dapat dan tidak harus diisolasi," demikian diplomat itu menekankan.
Stoltenberg juga memastikan NATO akan menyebar empat batalion antara 3.000 hingga 4.000 tentara ke negara-negara Baltik, seperti Polandia, Estonia, Latvia, dan Lithuania.
Negara-negara anggota NATO juga menyepakati kehadiran mereka di Rumania dan Bulgaria di Eropa Tenggara serta wilayah Laut Hitam. Pembahasan lebih lanjut akan didiskusikan pada sesi pertemuan menteri pertahanan pada Oktober mendatang.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/07/09/18/1434574/pertahanan-rudal-nato-di-eropa-bukan-untuk-isolasi-rusia
"Hari ini kita telah memutuskan untuk menyatukan operasional awal dari sistem pertahanan rudal balistik NATO. Ini berarti bahwa kapal AS yang berbasis di Spanyol, radar di Turki, dan situs pencegah di Rumania sudah dapat bekerja sama di bawah komando serta pengawasan NATO," tuturnya dalam konferensi pers di KTT NATO, di Warsawa, Polandia, seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (9/7/2016).
Sistem ini datang menyusul persiapan NATO bersiap untuk mengirim sanksi baru ke Eropa Timur terkait aneksasi Rusia di Krimea pada 2014. Meski demikian, Stoltenberg menegaskan bahwa perisai rudal NATO sepenuhnya bersifat defensif dan sama sekali tidak dimaksudkan untuk menjadi ancaman bagi penangkal nuklir strategis Rusia.
"Kami tidak ingin Perang Dingin baru, perlombaan senjata baru, maupun mencari konfrontasi baru. Seperti halnya kami terus memperkuat sistem pertahanan, kami juga terus mengupayakan dialog yang konstruktif dengan Rusia," terangnya.
Stoltenberg juga menggarisbawahi kesediaan aliansi untuk berdialog dengan Moskow tentang keputusan NATO ini saat melangsungkan KTT Rusia-NATO pekan depan.
"(Bagaimanapun) Rusia adalah tetangga terbesar kami. Rusia tidak dapat dan tidak harus diisolasi," demikian diplomat itu menekankan.
Stoltenberg juga memastikan NATO akan menyebar empat batalion antara 3.000 hingga 4.000 tentara ke negara-negara Baltik, seperti Polandia, Estonia, Latvia, dan Lithuania.
Negara-negara anggota NATO juga menyepakati kehadiran mereka di Rumania dan Bulgaria di Eropa Tenggara serta wilayah Laut Hitam. Pembahasan lebih lanjut akan didiskusikan pada sesi pertemuan menteri pertahanan pada Oktober mendatang.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/07/09/18/1434574/pertahanan-rudal-nato-di-eropa-bukan-untuk-isolasi-rusia
