Véhicule de l'Avant Blindé (VAB) Perancis |
40 tahun yang lalu (1976) Resimen Infanteri Ke-1 Angkatan Darat Perancis, kesatuan yang telah berumur lima ratus tahun, menerima kendaraan lapis baja pelopor Véhicule de l'Avant Blindé (VAB) pertama ke jajarannya, yang sejak awal menjadikannya sebagai "pemain utama" operasi militernya. Sebagai kendaraan tempur yang setia dalam operasi-operasi dimasa lalu, sekarang kendaraan tersebut mengawal proses kelancaran pengenalan Program Scorpion yang akan menggantikannya.
Pada awal 1971, sebuah perjanjian ditandatangani antara Saviem (sekarang termasuk dalam grup Renault) sebagai kontraktor, desainer, arsitek, mesin dan pemasok powertrain dan Creusot-Loire sebagai subkontraktor, untuk desain dan pembuatan body dan perakitan prototipe.
Menyusul pemberitahuan kontrak studi untuk Saviem dan Panhard, dibuat dua konfigurasi, yaitu 4X4 dan 6X6 yang diuji dan kemudian produk Saviem VAB 4x4 yang diadopsi.
Pada bulan Mei dan Juli 1975 Saviem diberi pemberitahuan mengenai target produksi sebanyak 4.000 kendaraan. Dua versi diluncurkan pada waktu itu, varian angkut pasukan (Véhicule Transport de Troupe - VTT) dan kargo, dan sekarang telah ada lebih dari 40 versi yang telah diproduksi, termasuk versi kendaraan lapis baja kanon, Saviem VBC, yang dilengkapi dengan turret 90 mm untuk Gendarmerie.
VAB dikerahkan pada hampir seluruh operasi dimana pasukan infanteri Perancis berada, terutama di Kuwait pada Perang Teluk 1990-1991 (Operation Desert Storm), Pantai Gading (Operation Unicorn/Opération Licorne pada tahun 2002-sekarang) , Yugoslavia (tergabung dalam pasukan perdamaian NATO tahun 1995-2004), Chad (Opération Épervier tahun 1986 - 2014) dan Mali (Operation Serval, 2013 - 2014). Pasukan Perancis mendukung ISAF (International Security Assistance Force) di Afghanistan (2008-2012) juga menggunakan VAB.
Dalam insiden penyergapan oleh militan Taliban di lembah Uzbin tanggal 18 Agustus 2008, sebuah VAB terkena tembakan RPG, namun para penumpang didalamnya selamat tanpa terluka. Keesokan paginya, seorang tentara Perancis yang mengawaki senapan mesin di atap kendaraan kemudian tewas ketika jalan dibawah kendaraannya longsor dan kemudian kendaraan terguling. Pada Maret 2009, pengemudi VAB Perancis tewas karena terkena RPG dalam pertempuran Alasay (Operation Dinner Out) pada 14-23 Maret 2009 di propinsi Kapisa Afghanistan.
Seribu VAB diproduksi dan diekspor ke negara-negara seperti Maroko, Kuwait, Indonesia dan Siprus, dan terlibat dalam berbagai operasi militer.
Alasan keberhasilannya adalah sebagai berikut; kendaraan tersebut mempunyai konsep yang efektif, sederhana dan fleksibel, yang sebenarnya merupakan kendaraan modular yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasional. Sederhana, VAB menjalani berbagai upgrade sepanjang hidupnya dengan versi-versi seperti VAB "Valorisé", VAB "Ultima", dan VAB "Génie" (varian engineering, dilengkapi blade pada bagian depan kendaraan).
Terakhir, biaya kepemilikannya yang wajar: kendaraan tersebut adalah kendaraan truk lapis baja yang dimilitarisasi pada chassis yang handal yang mudah untuk dipelihara.
Sumber : http://armyrecognition.com/