Kim Jong-un |
Rezim Kim Jong-un yang memimpin Korea Utara (Korut) ditakutkan akan menggempur wilayah Amerika Serikat (AS) dengan rudal nuklir saat Pemilu Presiden (Pilpres) berlangsung November nanti. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, AS dan Korea Selatan (AS) akan melakukan pertemuan khusus pekan depan.
Kekhawatiran bahwa Pyongyang akan melucurkan serangan nuklir terhadap wilayah AS saat Pilpres itu disampaikan Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah kelompok think tank top yang berbasis di AS. Kekhawatiran muncul sejak Pyongyang menuduh Washington sudah “melintasi garis merah” dan mengancam mengirim rudal ke wilayah AS.
Analisis CSIS itu juga diperkuat dengan gambar citra satelit yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas di situs rudal nuklir Korut.
“Pola ini menunjukkan provokasi dini satu bulan sebelum pemilihan presiden AS pada minggu pertama Oktober atau selama masa transisi bagi pemerintahan AS berikutnya (yang dimulai pada bulan Desember),” bunyi pernyataan CSIS melalui seorang juru bicaranya.
Korut telah marah setelah Angkatan Udara AS bermanuver dengan pesawat pengebom B-2 di wilayah udara Korsel yang dekat dengan pangkalan militer Korut. Kim Jong-un pernah bersumpah “menghantam AS dengan serangan nuklir tanpa ampun yang akan membuat Washington ke titik kehancuran akhir”.
Sementara itu, para pejabat tinggi AS dan Korea Selatan dijadwalkan melakukan pertemuan khusus di Wasihngton pada 19 Oktober 2016. Pertemuan itu untuk menentukan tindakan terhadap Korut yang sudah melakukan uji coba senjata nuklir yang kelima kali.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Cho June-hyuck, menyebut pertemuan itu sebagai dialog “dua-plus-dua”. Pertemuan akan dihadiri Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Yun Byung-se, Menteri Pertahanan Korea Selatan, Han Min-koo dan rekan-rekannya dari AS; John Kerry dan Ashton Carter.
”Secara khusus,” kata Cho. ”Di bawah keadaan genting, di mana ancaman nuklir dan rudal Korut meningkat secara kualitatif, termasuk uji coba nuklir kelima. Pertemuan ini diharapkan dapat mencakup berbagai hal mengenai Korut, termasuk sanksi dan bentuk tekanan diplomatik lainnya terhadap Korut,” ujar Cho, seperti dikutip Korea JoongAng Daily, Kamis (13/10/2016).
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1146911/42/kim-jong-un-ditakutkan-gempur-as-dengan-nuklir-saat-pilpres-1476350138
Kekhawatiran bahwa Pyongyang akan melucurkan serangan nuklir terhadap wilayah AS saat Pilpres itu disampaikan Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah kelompok think tank top yang berbasis di AS. Kekhawatiran muncul sejak Pyongyang menuduh Washington sudah “melintasi garis merah” dan mengancam mengirim rudal ke wilayah AS.
Analisis CSIS itu juga diperkuat dengan gambar citra satelit yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas di situs rudal nuklir Korut.
“Pola ini menunjukkan provokasi dini satu bulan sebelum pemilihan presiden AS pada minggu pertama Oktober atau selama masa transisi bagi pemerintahan AS berikutnya (yang dimulai pada bulan Desember),” bunyi pernyataan CSIS melalui seorang juru bicaranya.
Korut telah marah setelah Angkatan Udara AS bermanuver dengan pesawat pengebom B-2 di wilayah udara Korsel yang dekat dengan pangkalan militer Korut. Kim Jong-un pernah bersumpah “menghantam AS dengan serangan nuklir tanpa ampun yang akan membuat Washington ke titik kehancuran akhir”.
Sementara itu, para pejabat tinggi AS dan Korea Selatan dijadwalkan melakukan pertemuan khusus di Wasihngton pada 19 Oktober 2016. Pertemuan itu untuk menentukan tindakan terhadap Korut yang sudah melakukan uji coba senjata nuklir yang kelima kali.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Cho June-hyuck, menyebut pertemuan itu sebagai dialog “dua-plus-dua”. Pertemuan akan dihadiri Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Yun Byung-se, Menteri Pertahanan Korea Selatan, Han Min-koo dan rekan-rekannya dari AS; John Kerry dan Ashton Carter.
”Secara khusus,” kata Cho. ”Di bawah keadaan genting, di mana ancaman nuklir dan rudal Korut meningkat secara kualitatif, termasuk uji coba nuklir kelima. Pertemuan ini diharapkan dapat mencakup berbagai hal mengenai Korut, termasuk sanksi dan bentuk tekanan diplomatik lainnya terhadap Korut,” ujar Cho, seperti dikutip Korea JoongAng Daily, Kamis (13/10/2016).
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1146911/42/kim-jong-un-ditakutkan-gempur-as-dengan-nuklir-saat-pilpres-1476350138