![]() |
Ilustrasi |
Menurut harian Le Monde, drone tersebut meledak saat berhasil dihalau oleh pasukan Peshmerga dan tentara Prancis pada 2 Oktober 2016. Belum diketahui apakah ledakan itu dipicu oleh remote control atau menggunakan pengatur waktu.
Seperti dimuat The Guardian, Rabu (12/10/2016), dua tentara Prancis yang luka parah tersebut berasal dari pasukan khusus. Keduanya telah dibawa kembali ke negara asalnya untuk mendapatkan perawatan medis.
Prancis mengerahkan sekira 500 orang personel militer mereka di Irak sebagai bagian dari koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk menumpas kelompok militan ISIS. Jumlah tersebut termasuk pasukan khusus yang ditugaskan melatih pasukan militan suku Kurdi, Peshmerga, di utara Irak.
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Prancis menolak berkomentar mengenai serangan tersebut. Menurut harian Le Monde, Kemenhan punya kebijakan untuk tidak membahas operasi pasukan khusus. Juru bicara militer Irak dan sumber dari pasukan Peshmerga juga tidak mau berkomentar mengenai insiden tersebut. (war)
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/10/12/18/1512556/teroris-serang-tentara-prancis-dengan-drone-berbahan-peledak