Loyalitas Korps Marinir Tidak Perlu Diragukan Lagi - Radar Militer

12 November 2016

Loyalitas Korps Marinir Tidak Perlu Diragukan Lagi

Korps Marinir
Korps Marinir

Presiden Joko Widodo menegaskan, loyalitas Korps Marinir TNI Angkatan Laut kepada negara dan rakyat sudah tak perlu diragukan lagi.
Hal itu disampaikan Presiden saat apel delapan batalion pasukan Marinir di Lapangan Utama Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2016).
"Saya tahu di sini ada Brigade Infanteri, Resimen Artileri, Resimen Kavaleri, Resimen Bantuan Tempur dan Denjaka," ujar Jokowi dari atas tank amfibi BMP-3 buatan Rusia yang menjadi panggung utama.
"Kita tahu loyalitas Korps Marinir pada rakyat, pada bangsa, pada negara, tidak perlu diragukan lagi," lanjut dia.
Jokowi juga bangga lantaran Korps Marinir dikenal dekat dengan rakyat dan berani menjalankan tugas di mana pun mereka berada.
"Saya dan seluruh rakyat Indonesia selalu bangga kepada prajurit Korps Marinir. Karena prajurit-prajurit Korps Marinir, saya tahu, dekat dengan rakyat, selalu mendengar rakyat, dan melekat di hati rakyat di mana pun Korps Marinir berada dan bertugas," ujar Jokowi.
"Prajurit Korps Marinir adalah prajurit yang disegani, yang selalu hadir di setiap ladang pertempuran di seluruh pelosok Nusantara demi keutuhan NKRI," lanjut dia.
Jokowi juga bangga lantaran nama Korps Marinir harum di dunia internasional karena dianggap bertugas dengan baik sebagai tentara perdamaian dunia di daerah konflik.
Sebelum pengarahan, Presiden sempat mengecek pasukan dengan tank. Jokowi didampingi Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Marinir Raden Mas Trusono mengelilingi lapangan apel diiringi lagu dari marching band.
Turut hadir dalam apel itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, dan Kepala Polda Metro Jaya Irjen (Pol) M Iriawan.
Berdiri di Atas Tank Amfibi, Jokowi Beri Arahan Prajurit Marinir
Presiden Joko Widodo memimpin apel yang diikuti 3.000-an personel marinir TNI Angkatan Laut, Jumat (11/11/2016).
Apel itu digelar di Lapangan Utama Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan.
Delapan batalion dan sejumlah alat utama sistem persenjataan diturunkan dalam apel tersebut.
Dalam apel tersebut, Presiden tidak berdiri di panggung biasa, tetapi di atas tank amfibi BMP-3 buatan Rusia.
Berdasarkan pengamatan, pada bagian belakang tank tersebut, diletakkan sebuah tangga besi. Karpet merah membentang di dasarnya untuk tempat Presiden berdiri.
Jokowi menyampaikan pengarahannya di atas tank tersebut. Tidak hanya berfungsi sebagai panggung utama, tank itu juga digunakan Presiden untuk mengecek apel pasukan.
Setelah tangga dan karpet di belakang tank dilepas, Jokowi didampingi Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Marinir Raden Mas Trusono mengelilingi lapangan apel diiringi lagu dari marching band.
Apel itu juga dihadiri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Pangdam Jaya Mayjen TNI Tedhie Laksamana, dan Kepala Polda Metro Jaya Irjen (Pol) M Iriawan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah menyambangi Markas Kopassus di Cijantung dan Markas Brimob di Kelapa Dua, Depok.
Langkah tersebut menjadi bagian dari konsolidasi yang dilakukan oleh Presiden.
Jokowi : Terima Kasih, Salam Marinir! Hauaaah...
Presiden Joko Widodo meneriakkan yel penyemangat khas Korps Marinir pada akhir pengarahan di Lapangan Utama Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (11/11/2016).
Teriakan Jokowi itu kemudian disambut dengan teriakkan yang sama oleh sekitar 3.000-an prajurit Korps Marinir yang hadir.
Dari atas tank Amphibi BMP-3 yang 'disulap' menjadi podium utama, Presiden memberikan pengarahan.
Usai lima menit memberikan pengarahan, Jokowi sampai pada bagian penutup.
"Terima Kasih, salam Marinir! Jalesu Bhumyamca Jayamahe. Jaya di darat dan di laut... Hauaaah !" teriak Jokowi sembari mengepalkan tangan kanannya ke udara.
Dengan kompak, sebanyak delapan bataliyon yang mengikuti apel pasukan itu pun menjawab dengan teriakan yang sama, "hauwaah, hauwaah, hauwaah, yes!" disertai dengan tepukan di dada dan hentakkan kaki ke aspal.
Teriakan "Hauaaah" merupakan yel khas Korps Marinir. Teriakan itu diambil dari suara binatang srigala, dengan bunyi "Auagh".
Yel ini kerap digunakan sebagai penyemangat pasukan yang sedang bertugas di medan perang atau berlatih. Namun, makin ke sini, bunyi yang diteriakkan Marinir menjadi "Hauaaah".
Instruksi Jokowi
Selain memuji Marinir sebagai korps yang loyal dan dekat dengan rakyat, Presiden Jokowi juga berpesan agar setiap prajurit Marinir memiliki jati diri tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional sekaligus profesional.
"Sebagai panglima tertinggi TNI, saya memerintahkan kepada perwira dan prajurit Marinir untuk menjadi yang terdepan dalam menghadapi setiap kekuatan, yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Jokowi.
Sebagai tentara nasional, lanjut Jokowi, prajurit Marinir harus menjadi kekuatan perekat kemajemukan dan pantang menyerah dalam menjaga NKRI.
"Di negara kita, kita ingin yang mayoritas melindungi yang minoritas. Yang minoritas menghormati mayoritas. Saling menghargai, saling menghormati. Kemajemukan bisa menjadi kekuatan yang maha dahsyat jika kita mampu menjaganya dengan baik dalam bingkai persatuan Indonesia, dalam bingkai NKRI," ujar Jokowi.
"Jangan jadi bangsa yang terpecah belah, tercerai berai, karena tidak mampu mengelola perbedaan dan menjaga kemajemukan. Bangsa Indonesia selalu ingin menikmati indahnya kedamaian, indahnya persaudaraan di tengah keberagaman," tambah Kepala Negara.
Terakhir Jokowi juga menekankan agar seluruh jajaran TNI selalu memegang teguh Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
Selalu setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta menjaga Bhinneka Tunggal Ika.
"Selalu membela ideologi negara serta Pancasila. Tetaplah sebagai benteng negara dan bangsa Indonesia," ujar dia.
Sebelum pengarahan, Presiden sempat mengecek pasukan dengan tank. Jokowi didampingi Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Marinir Raden Mas Trusono mengelilingi lapangan apel diiringi lagu dari marching band.
Turut hadir dalam apel itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana dan Kepala Polda Metro Jaya Irjen (Pol) M. Iriawan.
Sumber : http://www.kompas.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb