PM Korsel Serukan Perdamaian setelah Presiden Park Dimakzulkan - Radar Militer

11 Desember 2016

PM Korsel Serukan Perdamaian setelah Presiden Park Dimakzulkan

PM Korsel
PM Korsel

Perdana Menteri (PM) Korea Selatan (Korsel) Hwang Kyo-ahn, pada Sabtu (10/12/2016), menyerukan perdamaian di negaranya setelah parlemen memutuskan untuk memakzulkan Presiden Park Geun-hye, kemarin. Hwang berusaha menenangkan kecemasan atas kondisi keamanan nasional dan meminta para pejabat untuk meyakinkan pasar keuangan.

Hwang, yang saat ini diasumsikan sebagai presiden otoritas Korsel juga meminta pihak berwenang untuk memastikan bahwa demonstrasi anti-Park berlangsung damai.
Militer Korsel sendiri telah meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi ancaman dari Korea Utara setelah Presiden Park dimakzulkan parlemen.
”Sejauh ini, pasar valuta keuangan dan asing telah relatif stabil dan tidak ada tanda-tanda gerakan yang tidak biasa oleh Korea Utara, tapi semua pegawai negeri harus menanggung kewaspadaan dalam pikiran mereka dalam melakukan tugasnya,” kata PM Hwang dalam sebuah rapat kabinet, seperti dikutip IB Times.
Dia menambahkan bahwa keamanan nasional adalah prioritas utama dan militer Korsel diminta tetap waspada tinggi, terutama dari potensi serangan rival utama, Korea Utara.
PM Hwang sebelumnya memberitahu pihak berwenang tentang isu serangan cyber dan meminta mereka untuk memantaunya karena isu serangan cyber diduga ditujukan untuk menciptakan kebingungan di Korsel.
Pada hari Jumat, parlemen Korsel memutuskan untuk memakzulkan President Park setelah 234 anggota parlemen memberikan suara yang menentang dirinya. Dalam pemungutan suara, dua-pertiga dari anggota memilih melawan Park dan merekomendasikan agar tugas kepresidenan diserahkan kepada PM Hwang.
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1162037/40/pm-korsel-serukan-perdamaian-setelah-presiden-park-dimakzulkan-1481365841

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb