Duterte Curiga AS Kerahkan Senjata Nuklir Permanen di Filipina - Radar Militer

31 Januari 2017

Duterte Curiga AS Kerahkan Senjata Nuklir Permanen di Filipina

Rodrigo Duterte
Rodrigo Duterte 

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menuduh Amerika Serikat (AS) menempatkan stabilitas Asia berada dalam risiko dengan mengerahkan senjata permanen di negaranya. Dia bahkan curiga, salah satu senjata yang ditempatkan secara permanen adalah senjata nuklir.
Duterte memprotes keras dan menegaskan tidak akan memberikan izin.”Mereka bongkar senjata di Filipina sekarang. Saya sampaikan pemberitahuan kepada angkatan bersenjata AS. Jangan lakukan itu, saya tidak akan mengizinkannya,” kata Duterte dalam konferensi pers yang disiarkan stasiun televisi Filipina semalam.
”Berdasarkan ketentuan dari (perjanjian) Visiting Forces, tidak akan ada fasilitas permanen. Sebuah depot dengan nama lain depot. Ini adalah struktur permanen untuk rumah senjata. Saya bahkan tidak tahu apakah ada (rudal) nuklir sekarang, mereka membongkarnya,” kata Duterte, seperti dikutip IB Times, Senin (30/1/2017).
Pernyataannya muncul setelah Pentagon menyampaikan persetujuan penggunaan gudang baru, landasan pacu dan barak untuk menyimpan senjata di tiga provinsi di Filipina di bawah perjanjian pertahanan kedua negara. Duterte menuduh pemerintah Donald Trump melanggar kesepakatan dengan membangun persenjataan di negaranya.
Perjanjian dengan nama resmi “Enhanced Defence Cooperation” ditandatangani AS dan Filipina pada 2014. Filipina memahami perjanjian itu untuk memungkinkan AS menyebarkan peralatan di wilayahnya hanya untuk misi kemanusiaan atau operasi keamanan maritim. Namun, menurut Duterte, AS menggunakan perjanjian itu untuk rotasi kapal perang dan pesawat tempur di lima basis atau pangkalan militer.
Duterte mengancam akan meninjau ulang perjanjian bahkan jika perlu membatalkannya. Pemimpin Filipina merasa bisa melakukannya dengan sebuah perintah eksekutif.
”Anda menghasut kami, menyemangati kami untuk mamaksakan penegakan putusan arbitrase," kata Duterte, mengacu pada tekanan AS pada Filipina agar menegakkan putusan dari Pengadilan Arbitrase di Den Haag pada Juli 2016 yang membatalkan klaim China atas kawasan sengketa di Laut China Selatan.
Sumber : http://international.sindonews.com/read/1175483/40/duterte-curiga-as-kerahkan-senjata-nuklir-permanen-di-filipina-1485772273

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb