Rudal Tomahawk |
Bak kampak Tomahawk yang terus diasah tajam oleh suku Apache, begitu pula rudal Tomahawk yang jadi andalan AL AS, terus menerima paket penyempurnaan. Terakhir, TLAM (Tomahawk Land Attack Missile) yang sejatinya dikembangkan sebagai rudal jelajah yang dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam, sudah mencapai tahap final pengembangan XGM-109 Block IV. Selesainya uji coba ini memberi Tomahawk kemampuan baru: rudal penjagal antikapal! Sebutannya pun cukup keren, Block IV MST atau Maritime Strike Tomahawk.
Kemampuan yang dibenamkan pada MST tidak sebatas sensor dan pemandu untuk mengenali sasaran yang berada di lautan luas, tetapi juga kemampuan untuk menerima perintah dari berbagai platform yang ada di dalam jaringan manajemen pertempuran, memampukan Block IV MST untuk mengubah sasaran atau arah terbangnya di tengah perjalanan berdasarkan input dari pesawat seperti P-3 Orion, P-8 Poseidon, atau E-2D Hawkeye atau kapal perang lain yang berada lebih dekat ke sasaran.
Produksi Block IV MST pun dipercepat mulai 2017 yang menargetkan penyelesaian modifikasi 245 rudal MST dengan biaya 434 juta dolar AS, sebagian besar di antaranya adalah peningkatan kemampuan Tomahawk lawas. Diharapkan seluruh modifikasi selesai pada 2021 dan Block IV MST dapat bertugas di kapal permukaan maupun kapal selam.
Raytheon sebagai pembuat BGM-109 Tomahawk sudah menyerahkan lebih dari 3.000 unit rudal sepanjang sejarah keberadaan Tomahawk, dengan 2.000 di antaranya sudah ditembakkan dalam berbagai misi tempur. Peningkatan kemampuan ini menjadi penting mengingat suhu di beberapa kawasan seperti Laut China Selatan menghangat, karena ambisi teritorial Tiongkok dengan nine dash line. Apabila terjadi eskalasi, besar kemungkinan bahwa kontak pertama akan dilakukan dalam pertempuran laut.
Block IV MST akan menjadi rudal antikapal terjauh di dalam AL AS, mengingat kemampuan bawaannya saat menjadi rudal jelajah yang bisa terbang sejauh 1.500 km lebih. Tidak sekedar terbang lurus ke sasaran, Tomahawk pun bisa berbelok-belok mengikuti pola rute yang telah ditentukan, menerima update sasaran dari pesawat lain seperti yang sudah disebut di atas, dan bahkan bisa diperintah berputar mengelilingi sasaran, menunggu perintah untuk menghancurkan atau menanti hasil perundingan politik.
Tomahawk bahkan bisa mengirimkan foto sasaran yang terlihat sehingga analis dapat memverifikasi bahwa sasaran yang dilihat sang rudal memang teridentifikasi positif sehingga langsung dapat dihancurkan.
Peningkatan kemampuan Tomahawk juga difokuskan kepada sistem pemandu dan peluncuran Tomahawk Weapon Control System, membuatnya lebih imun dari upaya peretasan oleh musuh-musuh negeri Uwak Sam. Ada pula rencana pengembangan selanjutnya dengan memasang seeker infra merah dan termal untuk dapat menjejak dan mengunci sasaran yang memancarkan panas seperti tank, mobil, atau kendaraan peluncur rudal yang sangat mobil sehingga Tomahawk benar-benar bisa menjadi rudal serba bisa. Aryo Nugroho
Sumber : http://angkasa.co.id/