KRI Raden Eddy (RE) Martadinata 331 |
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, akan mengevaluasi kemitraan institusinya dengan PT PAL Indonesia. Evaluasi dilakukan terkait ditetapkannya sejumlah petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu sebagai tersangka dalam kasus suap penjualan kapal laut ke Filipina.
Menurut Gatot, TNI hanya bermitra dengan perusahaan yang memiliki rekam jejak yang bersih. Terlibatnya petinggi perusahaan itu dalam kasus korupsi menjadi bahan pertimbangan TNI Angkatan Laut (AL) untuk tak lagi melakukan pengadaan kapal laut dari perusahaan yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur itu.
"Kalau ada yang tertangkap (Operasi Tangkap Tangan/OTT), itu lebih bagus. Jadi evaluasi supaya tidak dipakai lagi," ujar Gatot di sela-sela menyaksikan latihan Persatuan Sepak Bola (PS) TNI di Lapangan Atang Sanjaya, Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu 2 April 2017.
Pada kesempatan yang sama, Gatot menegaskan TNI tidak memiliki sangkut paut dengan korupsi yang dilakukan petinggi PT PAL. PAL, yang memiliki kepanjangan 'Penataran Angkatan Laut', adalah perusahaan rekanan TNI. Namun perusahaan itu tidak memiliki sangkut paut kelembagaan dengan TNI.
"PT PAL itu BUMN, bukan kepunyaan TNI," lanjut Gatot.
Sumber : http://www.viva.co.id/