Kapal Perang AL India |
Dalam misinya untuk membina hubungan antar dua negara yang semakin erat serta menjalankan kebijakan menoleh ke Timur, hari ini gugus tugas kapal perang AL India yang tengah berpatroli di IOR (Indian Ocean Region) berkunjung ke Jakarta.
Tak tanggung-tanggung, AL India mengirimkan sampai empat kapal sekaligus yaitu INS Sahyadri, Shivalik, Jyoti, dan Kamorta di bawah pimpinan Laksamana Muda Biswajit Dasgupta, YSM, VSM. Keempat kapal perang bersandar pada siang hari 26 Mei 2017 sampai dengan 30 Mei 2017.
Kapal perang INS Sahyadri (F49) dan Shivalik (F47) merupakan kapal perang jenis fregat dari kelas Shivalik yang dibuat oleh galangan lokal Mazagon Dock Limited pada 2001. Desainnya berasal dari Project 17 yang merupakan sandi proyek fregat dengan desain yang mampu meminimalkan tangkapan radar.
Tonasenya yang mencapai 6.200 ton sendiri menandakan kemampuannya yang mumpuni sebagai sebuah fregat kelas berat dengan kemampuan kombinasi anti sasaran udara, permukaan, dan bawah air.
Sumber propulsinya menggunakan CODOG (Combination Of Diesel or Gas), memanfaatkan dua mesin diesel Pielstick 16PA6 STC untuk berlayar normal dan dua turbin GE LM2500+ yang dapat dimanfaatkan untuk ngebut, dengan kemampuan mendorong kapal sepanjang 142,5m ini untuk melesat sampai kecepatan 32 knot.
Sistem SEWACO dari fregat Shivalik mengandalkan paduan antara tiga negara yaitu sistem buatan India, Rusia, dan Israel. Untuk radar pencari sasaran permukaan dan udara disediakan radar MR-760 Fregat (NATO: Top Plate) M2EM dengan kemampuan 3D.
Sementara radar penuntun ke sasaran disediakan oleh 4 unit MR-90 Orekh (NATO: Front Dome), keduanya buatan Rusia. Untuk radar peringatan serangan disediakan oleh Elta EL/M-2238 STAR (Surveillance & Threat Alert Radar) serta EL/M-2221 STGR. Shivalik sendiri juga diperlengkapi dengan perangkat radar HUMSA yang terpasang di haluan, berserta sonar tarik buatan Thales Perancis. Untuk sistem peperangan elektronik disediakan oleh BEL Ajanta dari dalam negeri.
INS Shivalik dipersenjatai dengan senjata berat dengan kombinasi antara meriam dan rudal. Meriam utama mengandalkan kanon tembak cepat OTO-Breda 3 inci, sementara untuk menyerang kapal permukaan ada sistem peluncur vertikal atau VLS sebanyak 8 kompartemen berisi rudal 3M-54 Klub, atau rudal Brahmos buatan dalam negeri India.
Untuk anti kapal selam INS Shivalik juga membawa 2 peluncur torpedo DTA-53-056 dan 2x RBU-6000 (RPK-8). Sementara untuk sasaran udara ada 24 rudal Shtil-1 (Buk) dan juga rudal Barak SAM buatan Israel untuk sasaran jarak dekat. Barak masih ditopang lagi dengan 2 unit kanon multi laras AK-630 CIWS buatan Rusia.
Kedatangan INS Sahyadri yang dikomandani Kolonel (Laut) Anil Jaggi dan INS Shivalik di bawah kendali Kolonel (Laut) R. Vinod Kumar, serta korvet anti kapal selam INS Kamorta di bawah pimpinan Letkol (Laut) Vipin Gupta serta didukung oleh kapal tanker pendukung INS Jyoti di bawah pimpinan Kolonel (Laut) Shyam Sundar membawa visi Pemerintah India yang bertema SAGAR (Security and Growth for All in The Region).
Dalam misi ini, AL India berupaya berperan aktif di wilayah Samudera Hindia yang menjadi tanggung jawab Armada Timur AL India melalui patroli SAR, pengawasan ZEE, dan berbagai kerjasama yang bertujuan untuk membangun kemampuan dan kapasitas negara mitra. Gugus tugas rencananya juga akan mengunjungi Surabaya selepas meninggalkan Jakarta. Aryo Nugroho
Sumber : http://angkasa.grid.id/