Tiongkok Tawarkan Peluncur Roket dan Sistem Radar ke Malaysia - Radar Militer

10 Agustus 2017

Tiongkok Tawarkan Peluncur Roket dan Sistem Radar ke Malaysia

MLRS AR3 Tiongkok
MLRS AR3 Tiongkok 

Tiongkok akan menawarkan peluncur roket canggih Malaysia dan sistem radar, yang akan ditempatkan di Johor, yang mencerminkan perluasan hubungan pertahanan dan perdagangan antara kedua negara di kawasan Laut Cina Selatan, beberapa sumber mengatakan kepada The Malaysian Insight.
Penawaran murah berbunga rendah akan dilakukan oleh delegasi tingkat tinggi yang dipimpin oleh utusan khusus Presiden Tiongkok Xi Jinping yang mengunjungi Malaysia untuk peluncuran East Coast Rail Link.
"Hingga 12 unit sistem peluncur roket (MLRS) AR3 akan ditawarkan ke Malaysia dalam program pembelian dengan jangka waktu pinjaman 50 tahun," kata seorang narasumber kepada The Malaysian Insight.
"MLRS yang memiliki jangkauan hingga 220km, akan ditempatkan di Johor bersama dengan sistem radar," tambah narasumber tersebut, mengkonfirmasi laporan The Malaysian Insight pada April lalu.
Malaysia sebelumnya telah menandatangani kesepakatan untuk membeli empat kapal littoral mission dari Tiongkok, pembelian paling signifikan dari Tiongkok yang dipandang sebagai pukulan bagi pemasok pertahanan tradisionalnya di Barat.
"Pandangan dari Beijing adalah bahwa Malaysia sangat penting bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan ini," kata seorang diplomat regional kepada The Malaysian Insight.
MLRS AR3 adalah sistem roket artileri, yang dikembangkan oleh Norinco Tiongkok khusus untuk ekspor dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 2011.
Situs militer-today.com menggambarkan AR3 sebagai MLRS paling kuat di dunia yang mampu meluncurkan roket konvensional dan berpemandu.
Portal militer tersebut mengatakan bahwa AR3 adalah sistem roket multi-kaliber dengan dua pod dengan masing-masing pod terdiri dari empat tabung peluncur untuk roket kaliber 370 mm atau lima tabung peluncur untuk roket 300 mm.
AR3 ditempatkan pada chassis truk khusus Wanshan WS2400 8x8. Kendaraan tersebut merupakan kendaraan yang sama yang digunakan untuk sistem peluncur roket berkaliber besar Tiongkok yang terbaru.
Para narasumber mengatakan bahwa sistem pertahanan udara dan radar di bagian selatan semenanjung Melayu bisa menjadi titik yang mengusik Singapura, dimana Tiongkok menganggapnya sebagai proxy Amerika Serikat di wilayah tersebut.
Malaysia dan Singapura berada dalam Five Power Defense Arrangement (FPDA) namun kedua negara tetangga tersebut telah secara perlahan membangun aset pertahanan mereka dan telah memiliki beberapa masalah mengenai kontrol wilayah udara.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb