Mi-8AMTSh dan Mi-171Sh, Bintang Baru Helikopter Serbaguna Rusia - Radar Militer

09 September 2017

Mi-8AMTSh dan Mi-171Sh, Bintang Baru Helikopter Serbaguna Rusia

Mi-171Sh
Mi-171Sh 

Rusia mencatatkan angka penjualan yang signifikan di kelas helikopter angkut sedang dengan produk mereka Mil Mi-8/ Mi-17 Hip. Helikopter angkut yang satu ini tergolong badak, mampu beroperasi pada segala kondisi dengan biaya operasi yang ekonomis, performa yang mengagumkan dalam segala ketinggian, dan sangat mudah dioperasikan.
Untuk menghadapi persaingan, yang sebenarnya nyaris tidak ada di kelas ini, perusahaan Russian Helicopter/ Rostec memutuskan untuk memperbaharui Mi-8/Mi-17 untuk membuatnya tetap kompetitif. Upaya pembaruan itu melahirkan Mi-8AMTSh untuk pasar dalam negeri, dan Mi-171 untuk pasar ekspor sipil, serta Mi-171Sh sebagai varian militer dari Mi-171Sh.
Mi-8AMTSh/Mi-171 pertama kali terbang pada 1996 dan mulai dipamerkan pada 1999. Sejumlah perubahan dibenamkan pada varian baru ini, dengan pemasangan mesin baru yaitu Klimov TV3-117VM turboshaft dengan daya 2.190shp sebuahnya, naik 140hp dibandingkan mesin lama TV3-117MT. Mesin TV3-117VM sendiri juga tersedia sebagai paket upgrade untuk Mi-8 versi lama.
Air intake untuk mesin dan lubang keluar untuk gas sisa pembakaran dilindungi dengan IR filter untuk menekan emisi infra merah yang jadi sasaran rudal anti pesawat. Peningkatan besar dilakukan pada desain bilah yang lebih kuat, serta peredam getaran sebagai fitur standar sehingga kenyamanan meningkat. Fitur ini bisa dipilih untuk dipasang ataupun tidak, tergantung dari pilihan dan dana yang disediakan pembeli. Rotor ekor pada varian Mi-171ShVN yang dikhususkan sebagai gunship juga dimodifikasi dengan bentuk gunting, mirip dengan AH-64 Apache.
Dari segi daya angkut, Mi-8AMTSh/Mi-171 tidak bertambah, tetap di angka 4.000kg yang dapat dibagi untuk pasukan infantri atau persenjataan yang dicantelkan di sayapnya. Hanya untuk pasukan infantri disediakan opsi apakah hendak menggunakan kursi khusus yang tahan impak sehingga mengurangi cedera saat heli mendarat keras, atau menggunakan kursi lipat biasa. Pintu akses belakang pada varian ini distandarisasi dengan pintu rampa, yang serupa dengan Mi-17V5 milik Penerbad. Mi-8AMTSh/Mi-171Sh juga dapat dilengkapi dengan sistem katrol (hoist) yang dipasang di atas pintu keluar kanan untuk evakuasi tanpa perlu mendaratkan helikopter.
Peningkatan paling besar terjadi pada avionik, dimana Mi-8AMTSh/Mi-171 menerima kokpit digital baru lengkap dengan paket avionik yang terhubung dengan paket navigasi yang kompatibel dengan GPS dan GLONASS. Selain itu, radar cuaca juga sudah terpasang di hidung sebagai paket standar, berikut pelat baja pelindung kokpit. Namun, lagi-lagi seperti cara jualan Rusia, perlengkapan ini bisa dicopot kalau memang dana yang tersedia tidak cukup.
Namun sektor peningkatan kemampuan terbaik justru ada pada kemampuan gebuknya. Dalam varian tertinggi, terpasang dua buah bola elektro optik di bawah kokpit, yang dioperasikan oleh seorang juru tembak terdedikasi melalui sistem pembidik yang dapat melihat dalam segala cuaca berkat fitur kamera termal.
Ini memungkinkan Mi-8AMTSh/Mi-171Sh dan varian khusus gunship yaitu Mi-171ShVN untuk membawa beragam rudal anti tank berpengendali laser seperti Shturm-V dan Ataka-V selain tabung roket dan kanon standar bawaan Mi-8/Mi-17, sehingga Mi-8AMTSh/Mi-171 bisa menjadi helikopter gunship murah meriah, cukup beli satu jenis helikopter sudah bisa mencakup banyak tugas.
Mi-8AMTSh/Mi-171 sendiri sudah memperoleh tempat yang baik di pasaran ekspor. Peru membeli 6 Mi-171Sh untuk Angkatan Darat dan Udaranya pada 2010. Ghana menyusul dengan enam unit pada 2012. Bangladesh menjadi salah satu negara yang sudah membeli helikopter ini dalam jumlah besar pada awal 2017, 12 unit untuk Angkatan Darat dan dua unit untuk pengawal perbatasan, untuk menangani krisis pengungsi Rohingya. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb