AK-12 (AK-200) |
Di penghujung umurnya, Mikhail Kalashnikov dapat berbangga. Warisan yang ia tinggalkan dalam bentuk senapan serbu AK-47 kini dipastikan penerusnya setelah pemerintah Rusia memastikan bahwa senapan serbu AK-12 (AK-200) yang dilansir Izmash diputuskan akan diadopsi sebagai senapan serbu standar menggantikan AK-74. Inilah musim semi baru teknologi senjata ringan Rusia.
Sang legenda dunia persenjataan, inventor yang hebat, dan pahlawan Rusia Mikhail Kalashnikov meninggal dengan tenang pada usia 94 tahun di kota Izhevsk pada 23 Desember 2013. Warisannya yaitu senapan serbu AK-47 selamanya telah mengubah wajah pertempuran, membuat prajurit dapat bertempur secara efisien dengan meringankan beban yang harus dibawa, serta meningkatkan kapasitas peluru terpasang, dalam bentuk senjata yang akurat, mudah digunakan, simpel dalam dirawat, serta dengan perawatan yang benar, tidak akan pernah bisa rusak.
AK-47 yang kemudian berinkarnasi menjadi AK-74 dan AK-100 series sudah setia menjadi senapan serbu standar untuk Rusia. Dari segi bentuk, antara AK-47 sampai ke AK-100 boleh dikata hanya merupakan evolusi desain, mengingat sebagian besar komponennya masih sama, serupa, dan sebentuk, dan mengalami penyesuaian untuk adopsi peluru 5,45x45mm.
Penghargaan apa yang lebih baik bagi seorang penemu, selain kelanjutan penggunaan ciptaan sang penemu bahkan sesudah ia tiada? Angkatan bersenjata Rusia baru-baru ini mengumumkan bahwa AD Rusia akan mengadopsi AK-12 (AK-200) menggantikan AK-74 sebagai senapan serbu standar.
Sebagai langkah awal, 70.000 pucuk AK-12 sudah dibeli secara bertahap mulai 2012. Walaupun secara nomenklatur seolah mundur yaitu penggunaan kode angka 12, namun AK-12 adalah lompatan jauh diluar AK-47 dan AK-74. Sejumlah nafas penyempurnaan ditiupkan ke dalam AK-12, sehingga memiliki fitur yang modern dan kini setanding dengan senapan serbu lainnya, atau boleh dikatakan, menjadi revolusi bagi desain AK-47 dan 74, tanpa meninggalkan sisi kepraktisannya yang membuat karya Mikhail Kalashnikov tersebut legendaris.
Desain atas AK-12 tidak lagi lahir dari tangan Mikhail Kalashnikov yang sudah menua. Sebagai gantinya, tim di bawah arahan Vladimir Zlobin mengembangkan langsung AK-12 sebagai derivat Kalashnikov yang paling sempurna. Tujuan penyempurnaan ini adalah untuk meningkatkan faktor ergonomi, menambahkan fitur modern yang mendorong AK-12 untuk tetap kompetitif dan relevan di pasar senjata dunia yang terus berevolusi dan berubah sesuai dengan jaman dan selera pasar, serta menjaga agar setia pada tradisi keluarga besar AK-47 yang bandel, mudah dan minim upaya perawatan, dan akurat.
Sebagai catatan, AK-12 sendiri bentuknya sudah berubah berkali-kali. Bentuk awalnya masih mirip dengan AK-100 series, seperti yang pernah diinspeksi oleh Presiden Rusia kala itu, Dimitry Medvedev. Lalu kemudian setelah berbagai penyempurnaan, AK-12 kini mencapai iterasinya yang kelima, dan dianggap sudah mencapai bentuk final.
Perubahan paling kentara dari AK-12 jika dibandingkan dengan AK-47 dan AK-74 adalah sosoknya yang menggunakan garis desain yang tegas. Sisi kiri dan atas pada AK-12 terlihat menyudut dengan pasti, berbeda dengan pendahulunya yang banyak menggunakan sudut melengkung seperti dipergoki pada top cover.
Receiver pada AK-12 dibuat dengan teknik stamping supaya ringan, dan hanya dipergoki satu lightening cut di atas lubang magasen (magwell). Secara keseluruhan dimensinya, AK-12 hanya memiliki bobot kosong 3,2 kilogram, atau penghematan sekitar 31% dari AK-47 yang bobotnya 4,3 kilogram. Ini sudah sangat ringan, dan setara dengan senapan serbu M16 atau malah karbin M4A1.
Walaupun bobotnya lebih ringan, namun AK-12 sendiri terbukti kaya fitur. Sebagai contoh, untuk pemasangan aksesoris, AK-12 kini benar-benar ramah pada berbagai macam teleskop. Jika dulu pada AK-47 dan AK-74 pemasangan optik sangat sulit karena harus menyediakan dudukan yang dibor ke sisi kiri bodi, pada AK-12 sistem rel Mil Std-1913 Picattinny Rail menghiasi pada setiap sisi.
Kemauan Izmash/ Kalashnikov Concern sebagai perusahaan pembuat untuk mengadopsi rel standar Picattinny yang jamak di negara-negara NATO menunjukkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman, karena Rusia sendiri sebenarnya sudah mengeluarkan dimensi sistem rel standar untuk sistem senjatanya.
Pada bagian atas receiver rel membentang dari top cover belakang sampai ke handguard depan yang menutupi tabung gas, jadi pengguna AK-12 yang mau memasang optik pandang malam dicombo dengan teleskop bisa melakukannya dengan mudah. Uniknya, AK-12 menggunakan handguard yang dicetak menyatu dengan receiver, jadi kelihatannya akan sulit untuk menggunakan handguard buatan perusahaan lain.
Handguard yang terbuat dari alumunium dengan metode CNC juga disiapkan dengan titik lubang pemasangan sistem rel di sisi kiri dan kanan, sementara pada bagian bawah sudah dicetak menyatu dengan handguard. Untuk membantu membuang panas, di setiap sisi handguard dilengkapi dengan delapan lubang lonjong yang tersusun terpisah, empat lubang di atas dan sisanya di bawah.
Untuk sisi laras, sepintas memang tidak ada yang berubah. Larasnya tetap diikat dengan tabung gas, sementara tiang pejeranya juga masih sama. Tetapi tiang pejera tersebut dimodifikasi ulang agar setelan windage dan jaraknya bisa diatur dengan mudah, kelihatan dari adanya drat dengan ring di sisi kanan tiang pejera untuk setelan simpangan angin. Di sisi bawah tiang pejera disediakan bayonet lug untuk memasang bayonet. Sementara itu muzzle brake pada AK-12 kini menggunakan dua lubang berbentuk lonjong besar di kanan-kirinya, untuk membuang sentakan akibat penembakan. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com