Pangkalan Militer China di Afrika |
China menjadi negara ketiga setelah Perancis dan Amerika Serikat yang menempatkan kontingen militernya secara permanen di Afrika. Berlokasi di Djibouti, wilayah tanduk Afrika, China telah menyewa lahan dari pemerintah Djibouti untuk masa selama sepuluh tahun. Perancis dan Amerika Serikat pun menempatkan pasukannya di wilayah yang sama.
Mungkin orang akan bertanya, kenapa China bersusah payah menempatkan pangkalan militer pertamanya di luar negeri di tempat yang jauh seperti Afrika? Alasannya ada dua, yang pertama adalah upaya untuk menjaga dan turut serta dalam perdamaian dunia, dengan berkontribusi pada patrol anti perompakan yang memang cukup marak di wilayah seperti Somalia. Kapal perusak dan fregat China sudah bertahun-tahun disertakan dan berpatroli di wilayah Teluk Aden.
Sementara untuk alasan kedua, adalah melindungi kepentingan ekonomi China di Afrika. Sejumlah perusahaan China memang banyak berinvestasi di sektor pertambangan dan mineral, serta aktif membuka hubungan dagang internasional. Ini adalah salah satu strategi dari inisiatif One Belt One Road yang digagas Presiden China Xi Jinping yang visinya menghubungkan titik ekonomi dari China sampai Eropa.
Oleh karena itu, mengingat jauhnya lokasi China dengan investasinya, wajar-wajar saja bagi China untuk membuka pangkalan militernya di Djibouti Afrika, sama seperti Amerika Serikat atau Rusia yang membuka pangkalan di Timur Jauh.
Pembangunan pangkalan militer China di Djibouti boleh dibilang sangat cepat, dimulai pada Maret 2016 dan saat ini sudah memiliki fasilitas yang sangat lengkap mulai dari barak, hangar untuk pesawat helicopter, fasilitas perawatan kendaraan, Menara pemandu penerbangan, landas pacu sepanjang 600 meter untuk helicopter, Gudang amunisi, kompleks perkantoran, dan stasiun bumi untuk mengendalikan pesawat terbang tanpa awak.
Pangkalan militer tersebut dilapisi setidaknya dengan empat lapis tembok dan pagar dengan jalan inspeksi untuk patrol pengamanan, mengingat situasi di sekitar yang cukup rawan. Pangkalan tersebut juga dilengkapi setidaknya satu peleton kendaraan tempur amfibi ZBD-09 untuk unit reaksi cepat. Dari pangkalan tersebut, PLA (People’s Liberation Army) bisa menyediakan dukungan logistik bagi kontingen penjaga keamanan PBB dari China dan melakukan resuplai.
Pangkalan militer China di Djibouti diresmikan pada 1 Agustus 2017 dengan kontingen pertama diberangkatkan dari Pangkalan AL China di Zhanjiang pada 11 Juli 2017 dengan menggunakan kapal LPD (Landing Platform Dock) Type-071 dan kapal pendukung logistik. Besertanya juga dibawa kendaraan tempur amfibi dan kontingen Marinir AL China. Belum diketahui durasi tur dan kapan periode rotasi pasukan yang diterapkan untuk kontingen asing permanen pertama PLA ini. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com