Malaysia Serius Jajaki Pesawat Patroli Maritim P-8A Poseidon - Radar Militer

11 November 2017

Malaysia Serius Jajaki Pesawat Patroli Maritim P-8A Poseidon

Pesawat Patroli Maritim P-8A Poseidon
Pesawat Patroli Maritim P-8A Poseidon 

Kemarin penulis menurunkan rencana TUDM (Tentera Udara Diraja Malaysia) yang memilih pengembangan dan pengadaan sederhana karena keterbatasan anggaran. Salah satu poinnya adalah rencana memodifikasi CN-235 yang dibeli dari Indonesia agar dapat mengemban tugas patroli maritim.
Nah, rupa-rupanya niatan untuk membeli pesawat patroli maritim kelas berat masih belum pupus juga. Kali ini TUDM malah diberitakan sedang mempersiapkan tim teknis untuk melakukan evaluasi sejumlah kandidat pesawat MPA untuk memenuhi kebutuhan TUDM. Tim akan menganalisa sejumlah aspek dan akan memilih kandidat terbaik untuk pesawat maritime tersebut.
Jumlah pesawat MPA yang akan dibeli adalah empat unit, sesuai dengan kebutuhan minimum TUDM. Kandidat yang akan masuk mencakup C295 MPA dari Airbus Defence, ATR-72MP dari Galileo Italia, Boeing P-8A Poseidon, dan CN-235-220 MPA dari PT. Dirgantara Indonesia. Semua kandidat tersebut memiliki spesifikasi dan kemampuan berbeda, boleh dikatakan tidak selevel, dan tentu saja harganya pun berbeda.
P-8A dikembangkan dari platform pesawat penumpang Boeing 737NG (Next Generation) dengan sejumlah modifikasi pada struktur, seperti pemasangan sirip tegak ekor yang lebih Panjang dan pemasangan sonobuoy bay di perut P-8A untuk menjatuhkan depth charges atau sensor pendeteksi kapal selam, serta modifikasi pada sayap dengan winglet dinamis. Inilah pesawat patroli maritim terbaik yang ada di pasaran saat ini.
Dari segi platform, B737NG dianggap memenuhi kebutuhan pesawat patroli maritim untuk menggantikan P-3C Orion baik dari segi kemampuannya menyediakan pasokan catu daya, jarak terbang, dan ruang internal untuk memasang sistem kendali misi. P-8A memiliki radius patroli 1.200 mil laut. Integrasi sistem dan misi sendiri dilakukan oleh Boeing P-8 Mission System Installation Facility di Seattle.
P-8A sendiri memiliki opsi untuk membawa persenjataan secara lengkap, mulai dari rudal AGM-84L Harpoon Block II, Mk54 lightweight torpedo, dan Mk82 Depth Charge, yang semuanya sudah diujicoba di lapangan. P-8A sendiri memiliki dua hardpoint di tiap sayap yang bisa dipasangi pylon untuk menggantungkan rudal Harpoon.
P-8A memiliki kemampuan tangguh untuk memburu kapal selam lawan dan menghancurkannya karena dilengkapi sistem HAAWC (High Altitude Anti Submarine Warfare Capability) dan kit ALA (Air Launcher Acessory) yang memungkinkan pelepasan torpedo Mk54 dari ketinggian 10.000 meter menggunakan sayap dan kendali GPS, tanpa P-8A harus terbang rendah. Sejumlah negara di luar AS yang sudah mempercayakan kemampuan patroli maritimnya pada P-8 Poseidon adalah India, Australia, dan sebentar lagi Korea Selatan. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb