KRI Bima Suci |
Ratusan warga beserta pelajar menyambut kedatangan KRI Bima Suci, di Dermaga Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, Rabu.
"Kesempatan menyaksikan langsung kapal perang adalah hal yang langka, tapi sekarang saya beruntung karena bisa melihat kapal perang baru," kata seorang warga Padang, Syamsuardi (47).
Hal senada juga disampaikan anggota Pramuka Saka Bahari, Yudi (20) yang merupakan mahasiawa Universitas Negeri Padang.
"KRI Bima Suci yang baru ini menambah rasa kebanggaan terhadap bangsa, dan bisa meningkatkan nasionalisme," ujarnya.
Ia juga mengaku beruntung bisa menyaksikan KRI Bima Suci, meskipun sebelumnya sudah pernah menyaksikan KRI Banda Aceh dan KRI Surabaya.
Sementara guru SD 35 Jembatan Babuai, Mata Air, Padang, Darman (40), mengaku kesempatan itu bisa menambah pembelajaran dan pengalaman terhadap 200 muridnya.
"Semoga ada pengalaman yang didapatkan para murid, dan memupuk rasa cinta terhadap tanah air," katanya.
Kedatangan kapal perang yang akan menggantikan Kapal Legendaris KRI Dewaruci itu, dalam rangka penyebarangannya dari negara tempat KRI Bima Suci dibuat yaitu Spanyol.
Kapal tersebut berangkat dari Spanyol pada 18 September 2017, dan melewati Italia, Mesir, Arab Saudi, Oman, dan Colombo.
Kedatangan KRI Bima Suci itu disambut dengan tari pasambahan khas penyambutan Ranah Minang.
Sementara para taruna di atas KRI Bima Suci tampak menyuguhkan parade roll kepada masyarakat.
Masyarakat juga diberi kesempatan untuk naik ke atas kapal. Direncanakan KRI Bima Suci akan berada di Padang hingga 11 November 2017.
Berdasarkan catatan, diketahui KRI Bima Suci merupakan kapal layar latih pengganti kapal legendaris KRI Dewa Ruci yang sudah beroperasi sejak 1953.
KRI Bima Suci adalah kapal layar buatan perusahaan kapal ternama Spanyol yang berlokasi di Kota Vigo, Freire Shipyard. Rancangan teknis kapal layar tiang tinggi ini, memiliki ukuran panjang totalnya 111,20 meter, lebar 13,65 meter, kedalaman draft 5,95 meter, dan tinggi maksimal tiang layar 49 meter dari permukaan dek atas.
Kapal Kelas Bark (Barque) tiga tiang tersebut memiliki 26 layar dengan luas keseluruhan layar 3.352 meter persegi. Ketinggian dek utamanya 9,20 meter dari permukaan laut.
Keistimewaan KRI Bima Suci terletak pada instrumen navigasi pelayarannya yang lebih canggih, instrumen pemurnian air laut menjadi air tawar, hingga alat komunikasi dan data digitalnya.
KRI Bima Suci "Open Ship" Dermaga Pelabuhan Teluk Bayur, Padang
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bima Suci, yang baru saja dibawa dari negara tempat dibuat yaitu Spanyol, akan menggelar "open ship" selama tiga di Dermaga Pelabuhan Teluk Bayur, Padang.
"Open ship dilaksanakan agar masyarakat bisa mengenal KRI Bima Suci, masyarakat bisa melakukan kunjungan selama kapal berada di sini (11 November)," kata Komandan Lantamal II Padang, Laksamana Pertama TNI Agus Sulaeman, di Padang, Rabu.
Masyarakat yang akan berkunjung ke kapal akan dipandu oleh personel yang ada di KRI Bima Suci.
Selain open ship, Taruna serta Taruna Akademi Angkatan Laut juga akan melakukan kirab kota pada Kamis (9/11), dalam rangkaian kegiatan pengenalan KRI Bima Suci.
Kirab rencananya akan dimulai di halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat, dan berakhir di Pantai Muaro Lasak.
Kirab kota adalah tradisi yang dilakukan taruna setiap singgah di suatu pelabuhan.
KRI Bima Suci sebagai kapal latih menggunakan layar itu berfungsi untuk latihan taruna. Salah satunya mempelajari perairan astronomi.
"Meski memiliki mesin, namun layar diperlukan untuk melatih taruna agar pada saat tertentu bisa mengendalikan kapal dengan penggerak angin," ujarnya.
Setelah dari Padang, kapal perang yang akan menggantikan Kapal Legendaris KRI Dewaruci itu akan langsung bertolak ke Jakarta.
"Kapal akan segera berangkat ke Jakarta untuk melakukan penerimaan secara resmi," katanya.
Komandan Kapal KRI Bima Suci Letkol Laut (P) Widiyatmoko Baruno Aji, mengatakan saat ini terdapat 66 Anak Buah Kapal (ABK) di kapal itu.
"Sedangkan jumlah taruna yang ada sebanyak 133 orang, juga ada teknisi dari Spanyol," tambahnya.
Sebelumnya, kedatangan KRI Bima Suci di Dermaga Teluk Bayur Padang adalah persinggahan pertama kapal tersebut di Indonesia.
Kapal itu baru tiba di Indonesia setelah diberangkatkan dari negara tempat pembuatan yaitu Spanyol, pada 18 September 2017, dan telah melewati Italia, Mesir, Arab Saudi, Oman, dan Colombo.
Kedatangan KRI Bima Suci itu disambut dengan tari pasambahan khas penyambutan Ranah Minang.
Sementara para taruna di atas KRI Bima Suci tampak menyuguhkan parade roll kepada masyarakat. (Pewarta: Agung Pambudi)
Sumber : http://www.antaranews.com/