C-130J Super Hercules |
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu setuju penambahan pesawat angkut Hercules untuk TNI AU.
Namun, ia memberikan catatan agar pengadaan alutsista TNI itu juga memperhatikan kesediaan anggaran.
"Enggak usah banyak-banyak juga, yang penting ada," ujar Ryamizard di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin (22/1/2018).
Menurut Menhan, pesawat Hercules milik TNI AU saat ini masih cukup nyaman. Dari sisi mesin, Ryamizard bahkan memuji pesawat Hercules TNI AU masih handal meski sudah berusia tua.
Bila dibandingkan dengan India dan Singapura, kata dia, pesawat angkut TNI AU tidak kalah jauh. Sebab, Hercules milik kedua negara tersebut juga punya umur yang tua.
Ia menuturkan, perbedaan antara Hercules milik RI dan India serta Singapura, yakni terletak pada sisi perawatan atau pemeliharaannya.
Sebagai tindak lanjut, ia akan bicara dulu dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Kami hitung-hitung dulu dananya. Kami inikan tentara rakyat, rakyat dulu pikirkan, baru diri sendiri. Jangan pikirkan diri sendiri baru rakyat," ucap dia.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI AU masih perlu ditambah. Mulai dari tambahan 12 radar baru hingga penambahan pesawat angkut Hercules.
"Kami merencanakan pesawat Hercules gantikan dengan tipe Hercules sama namun tipe akan kami tingkatkan menjadi tipe J termasuk pesawat angkut ringan dan helikopter," kata dia usai acara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/1/2018). (Yoga Sukmana)
Sumber : http://www.kompas.com/