Batalyon Infanteri (Para) |
Angkatan Darat Malaysia (TDM) membawa sejarah perkembangan lain dengan deklarasi operasi Batalyon ke-18 Rejimen Askar Melayu Diraja (RAMD) yang ditingkatkan menjadi Batalyon Infanteri (Para).
Latihan restrukturisasi tersebut menyebabkan penempatan pasukan elit di bawah 10 Brigade penuh adalah salah satu pendekatan yang memungkinkan tim Angkatan Darat untuk melakukan operasi militer simultan yang melibatkan Wilayah Semenanjung, Sabah dan Sarawak di masa depan.
Upacara simbolis dan penyerahan bendera RAMD (Para) 18 oleh Panglima 8 Brigade ke Panglima 10 Brigade (Para) diadakan di Bandara Sultan Mahmud (LTSM) disaksikan oleh Menteri Besar Datuk Seri Ahmad Razif Abdul Rahman dan Kepala Angkatan Darat, Sri Zulkiple Kassim.
Hadir pula Panglima 10 Brigade (Para), Brigadir Jenderal Datuk Tengku Muhammad Fauzi Tengku Ibrahim dan Panglima 8 Brigade, Brigadir Jenderal. Datuk Nazari Abd. Hadi.
Sehubungan dengan upacara tersebut, demonstrasi kemampuan Fast Track Movement menunjukkan kemampuan untuk melakukan penerbangan dari pesawat terbang (teknik fast roping) dan SPIE-Rig, hover jump serta serangan peleton terhadap musuh yang ditampilkan di depan publik.
Dalam perhelatan ini sekurangnya melibatkan partisipasi 800 petugas dan anggota dari tumpukan berbagai aset militer yang digunakan termasuk aset Angkatan Udara seperti pesawat tempur Sukhoi Su-30MKM dan pesawat pengangkut C-130H Hercules TUDM.
Selain itu, publik yang hadir disuguhi dengan demonstrasi infiltrasi Seksi Navigasi Udara (terjun bebas), Close Air Support oleh dua pesawat tempur Sukhoi Su-30MKM, drift statis dari C-130H Hercules (mass drop), penarikan bagian navigasi udara (Teknik SPIE-RIG).
Demikian pula pengaturan serangan oleh helikopter EC725 Cougar (teknik fast roping), kompilasi menggunakan teknik hover jump dan CAS dari pesawat tempur Sukhoi Su-30MKM dan drift statis menggunakan pesawat C 130H Hercules TUDM.
Sementara itu, Ahmad Razif mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Angkatan Darat (TDM) terutama Kepala Angkatan Darat, Sri Zulkiple Kassim tentang deklarasi pengoperasian RAMD 18 (Para) di Kamp Seberang Takir yang telah ditingkatkan kemampuannya.
"Ini telah menjadi kekuatan elit yang melibatkan tindakan ekstrem dan lebih agresif, dan kami juga beruntung menjadi Batalyon 18 ini, kami memiliki dua komandan, 8 komandan Brigade dan 10 komandan Brigade," jelasnya.
Sementara Kepala Angkatan Darat, Sri Zulkiple Kassim mengatakan bahwa restrukturisasi Batalyon ke 18 dibuat oleh 10 Brigade Para untuk memiliki empat batalyon infanteri, sehingga menambah kekuatan bagi brigade.
"Majllis hari ini secara garis besar mendefinisikan Batalyon Resimen ke-18 sekarang dapat ditugaskan sebagai tim elit di bawah 10 Brigade sepenuhnya.
"Salah satu dari 10 Brigade Para perlu diperkuat karena komitmennya yang tinggi, kami terlibat dalam misi tidak hanya di dalam negeri tetapi hampir semua misi luar negeri kami melibatkan 10 anggota Brigade Para," katanya, menambahkan bahwa Tim Gerak Cepat memiliki total 800 anggota.
Sebagai formasi awal Pasukan Gerak Cepat, memiliki empat perwira dan 46 anggota lainnya dipilih sebagai kelompok perintis yang pernah menghadiri pangkalan parasut di Pusat Pelatihan Peperangan Khusus Malaka Special Battle (Pulpak). (TSM)
Sumber : http://www.utusan.com.my