An-124 |
Waktu AS, Inggris, dan Perancis memutuskan untuk menyerang Suriah dengan rudal-rudalnya, mereka begitu jumawa dan menganggap bahwa Rusia hanya akan diam dan tidak bisa berbicara ataupun melawan.
Mereka lupa, sekian puluh bahkan ratusan alutsistanya digelar ke medan perang oleh pesawat angkut raksasa An-124 Ruslan yang disewa dari perusahaan Volga Dnepr yang dimiliki atau merupakan entitas bisnis Rusia.
Kini, Rusia membalas dengan memutus kontrak penyediaan An-124 pada akhir 2018, sehingga NATO akan kehilangan SALIS (Strategic Airlift Interim Solution) secara keseluruhan. Artinya, lalu-lintas peralatan tempur Eropa Barat ke medan penugasan seperti Afghanistan atau Irak akan lumpuh seketika.
Media Rusia Kommersant (16/4) mengatakan bahwa pemutusan kontrak akan efektif pada 1 Januari 2019, dan NATO sama sekali tidak memiliki alternatif untuk angkut berat lintas dunia. (Aryo Nugroho)
Sumber : c.uctalks.ucweb.com/