Pesawat Bonanza G-36 |
Tak hanya penerbang TNI Angkatan Udara yang memiliki tim akrobatik pesawat di angkasa, Penerbang TNI Angkatan Laut (Penerbal) yang bermarkas di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya, juga memiliki tim yang tak kalah dengan tim Jupiter milik TNI AU.
Tim ini adalah tim Neptunus. Tim ini memiliki kekuatan 6 pesawat Bonanza G-36, yang masing-masing diawaki oleh 3 orang, yang terdiri dari Capten (pilot), Co-pilot dan Enginer.
"Kita bentuk tahun 2016 lalu. Sudah 3 kali tampil, HUT Penerbangan 2016, Naval Base open Day 2017 dan kita tampil diluar Pangkalan pada di Mataram diajang Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 tanggal 5 Mei lalu," ujar Komandan Tim akrobatik pesawat TNI AL Neptunus, Letkol Laut (P) Catur Nur Ardiantoro kepada detikcom, saat singgah di Balai Pendidikan dan Pelatihan (BP2) Penerbang Banyuwangi, Senin (7/5/2018).
Neptunus akrobatik team ini sebelumnya bernama Bonanza Harmoni Fligth. Namun seiring dengan perkembangan waktu, tim ini kemudian berganti nama dan berganti awak pesawat menjadi Neptunus.
"Sebagian pilot yang ada di sini juga merupakan lulusan Sekolah Instruktur penerbang yang menggunakan pesawat KT 1 Wong Bee. Kita bentuk tidak sampai sebulan. Kita latihan dan menjadi tim yang bisa menghibur masyarakat dengan formasi dan manuver akrobat pesawat," tambahnya.
Diakui Catur, manuver dan akrobatik yang dilakukan tim Neptunus berbeda dengan tim Jupiter milik TNI AU. Sebab pesawat yang digunakan keduanya berbeda. Tim Neptunus menggunakan Bonanza G-36, sementara tim Jupiter menggunakan KT-1B Wong Bee.
"Beda pesawat ya beda teknis terbang. Kalau milik kita ini lebih sulit dibandingkan milik Jupiter. Namun cukup bisa menghibur," tambahnya.
Sementara keahlian formasi dan akrobatik Neptunus sudah tak bisa dianggap enteng. Dalam ajangMataram diajang Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018, mereka menampilkan formasi delta six untuk membuka pertunjukan. Enam pesawat terbang secara bersamaan membentuk formasi 1-2-3 segitiga. Dilanjutkan formasi break off , arrow formation, dan syncro split.
Yang terlihat paling berbahaya adalah syncro head-to-head. Dua pesawat terbang rendah dari arah berlawanan.
"Selain itu ada juga manuver extrem Head to Head, semi loop cross under take dan bombas," tambahnya.
Dalam lawatannya ke Banyuwangi, tim akrobatik pesawat Neptunus milik TNI Angkatan Laut ini sempat juga menghibur para taruna dan undangan yang hadir dalam pelantikan taruna baru angkatan XV. Manuver dan formasi menarik ditampilkan, sebelum kembali menuju homebase di Surabaya.
"Mudah-mudahan bisa tampil kembali di Banyuwangi, ataupun memghiasi angkasa di seantero Indonesia," pungkas Catur.
Sumber : https://news.detik.com/