Jet Latih Hurjet |
Setelah sukses dengan pengembangan pesawat latih dasar bermesin turboprop Hurkus (Free Bird) yang kini telah masuk fase produksi, Turkish Aerospace Industries (TAI) mulai menyiapkan pesawat latih lanjut bermesin jet yang dinamai Hurjet (Free Jet). Proyek pengembangan ini digagas sejak Agustus 2011 dan resmi dijalankan pada September 2017 silam.
Hurjet didapuk untuk menggantikan jet latih gaek T-38 Talon. Angkatan Udara Turki memborong 70 unit Talon, pesawat latih buatan Northrop yang diproduksi antara tahun 1961 hingga 1972. Saat ini AU Turki masih mengoperasikan 33 unit T-38M (Modernized) yang telah di upgrade.
TAI menawarkan dua alternatif desain Hurjet. Pertama, menerapkan desain sirip ekor tegak tunggal dan kedua mengadopsi desain ekor tegak ganda. Keduanya mengadopsi desain sayap utama berada di tengah badan dan ditenagai dua mesin turbofan.
Hurjet dengan ekor tegak ganda, desainnya serupa dengan pesawat jet latih Freedom Trainer yang pernah ditawarkan untuk program pengadaan jet latih T-X Angkatan Udara AS. Freedom Trainer dikembangkan oleh Sierra Nevada Corp (SNC) berkolaborasi dengan TAI membentuk Freedom Aircraft Ventures LLC. Akan tetapi, jet ini terdepak di babak awal kompetisi.
Tak mengherankan bila terjalin hubungan erat antara SNC dengan TAI. Keedua perusahaan yang berada di Centennial, Colorado ini pun dimiliki oleh Fatih Ozmen, warga negara AS keturunan Turki. Fatih dan istrinya Eren, mengakuisisi SNC pada 1994.
Seperti halnya Freedom Trainer, Hurjet akan disokong oleh sepasang mesin turbofan FJ44-4M buatan Williams International dari Amerika Serikat. Setiap mesin FJ44-4M menghasilkan daya dorong 16,01 kN. Hurjet ditargetkan memilki kecepatan maksimum 1,2 Mach dan kecepatan jelajah 833 km/jam dengan jangkauan operasi 3.700 km.
Mesin FJ44-4M juga digunakan untuk jet latih Leonardo M-345HET buatan Italia dan Aero L-39NG dari Ceko. Mesin FJ44-4M digadang lebih efisien 30 persen dalam konsumsi bahan bakar dibanding mesin General Electric J85-5 yang digunakan oleh T-38 Talon.
Hurjet akan dibangun menggunakan material komposit menyeluruh. Dilengkapi sistem kontrol penerbangan FBW (fly-by-wire) digital penuh. Pesawat bertempat duduk tandem ini akan menggunakan sistem kursi lontar Martin-Baker Mk T-16 (zero-zero ejection seat).
Ditargetkan, purwarupa Hurjet akan melaksanakan penerbangan perdananya pada tahun 2022 mendatang. Selain versi latih lanjut, Hurjet juga akan dikembangkan untuk jet serang ringan. Di kelasnya sebagai jet latih tempur, Hurjet akan bertarung dengan pesawat yang sudah mapan yakni KAI T-50 Goden Eagle, Leonardo M-346 Master, dan Hongdu L-15 Falcon. (Rangga Baswara)
Sumber : http://angkasareview.com