F/A-18 |
Setelah melakukan studi kemampuan dan analisis simulasi secara terperinci, pabrikan dirgantara AS, Boeing mengatakan bahwa mereka yakin bahwa F/A-18 Super Hornet Block III dapat beroperasi dengan aman dari kapal induk India, dengan muatan senjata yang signifikan.
Super Hornet tengah bersaing untuk kebutuhan 57 jet tempur baru Angkatan Laut India untuk beroperasi dari kapal induknya, dengan Rafale M Perancis diperkirakan akan menjadi pesaing utamanya. Jet baru diperlukan untuk beroperasi dari kapal induk INS Vikrant yang tengah dibangun yang diharapkan akan memulai sea trial-nya paling cepat pada tahun 2020.
Seorang eksekutif senior Boeing mengatakan kepada ET bahwa pembicaraan sedang berlangsung baik dengan Angkatan Laut dan Angkatan Udara India (yang tengah membutuhkan 116 jet tempur baru di bawah program Make in India) dan bahwa Super Hornet dalam waktu dekat ini akan menunjukkan kemampuannya untuk lepas landas dari ski jump.
Angkatan Laut India menghadapi masalah unik dalam mengganti jet tempur MiG-29K asal Rusia yang banyak mengalami masalah teknis. INS Vikramaditya seperti halnya Vikrant yang sedang dibangun, dirancang sebagai kapal induk yang dilengkapi dengan ski jump - di mana pesawat lepas landas dengan bantuan ramp yang menaik.
Namun, pesawat bermesin ganda yang tersedia untuk tugas ini secara global dirancang untuk kapal induk flat top dengan dek yang datar dengan bantuan catapult yang memberi pesawat dorongan untuk fase take-off. Namun, Boeing mengatakan bahwa menurut studi internalnya, Super Hornet akan dapat beroperasi dari ski jump tanpa modifikasi apa pun pada kapal induk atau pesawat jet itu sendiri.
“Kami telah menjawab pertanyaan dari Angkatan Laut India dan analisis simulasi telah dilakukan. Pada saatnya kami juga akan lepas landas dari ski jump AL AS. Kami merasa sangat yakin bahwa kami akan memenuhi kebutuhan tersebut dengan muatan yang berarti dan signifikan,” kata Dan Gillian, Manajer Program F/A-18 pada Boeing.
Jauh sebelumnya, ditahun 1983, AL AS pernah mengevaluasi ski jump untuk pesawat yang normalnya diluncurkan dengan catapult dikapal induk pada ramp ski jump di fasilitas Naval Air Station Patuxent River. AL AS menggunakan pesawat T-2C, F-14A dan F-18A. Pesawat-pesawat tersebut total melakukan seratus lebih take off dari ramp ski jump 6 dan 9 derajat.
Perusahaan AS tersebut mengatakan bahwa dengan 116 jet F/A 18 Blok III pesanan dari Angkatan Laut AS, program ini akan memiliki produksi yang akan berjalan selama 15 tahun ke depan. Ia juga berjanji untuk membangun jalur produksi kelas dunia untuk jet tempur di India jika dipilih untuk kontrak AU dan AL India.
Boeing memanfaatkan kemitraannya dengan pabrikan India Mahindra dan Hindustan Aeronautics Limited untuk mengajukan proposal di bawah inisiatif Make in India. “HAL telah membangun pesawat terbang selama bertahun-tahun dan Mahindra juga telah memiliki pengetahuan memproduksi pesawat. Kemitraan publik swasta akan menyatukannya dan kami akan membangun fasilitas kelas satu yang baru di India. Ini akan membantu India membangun rencana berikutnya untuk program pesawat tempur multirole lanjutan juga,” kata Gillian.
Sementara jadwal waktunya sulit untuk ditetapkan, Angkatan Laut India akan perlu untuk mendapatkan jet tempur untuk kapal induk keduanya pada tahun 2020-22 sementara Angkatan Udara tengah berusaha mencari pengganti jet MiG pada tahun 2025. Saat ini, rencana pengadaan Angkatan Udara dan Angkatan Laut India sedang diproses secara terpisah, meskipun setidaknya dua jet tempur, yaitu Rafale dan F/A-18, keduanya akan dapat memenuhi kedua kompetisi tersebut. (Angga Saja - TSM)
Sumber : economictimes.indiatimes.com