Setahun setelah Perdana Menteri India Narendra Modi meresmikan sebuah fasilitas untuk memproduksi senjata artileri swa-gerak di fasilitas perusahaan Larsen & Toubro (L&T) di Gujarat, howitzer swa-gerak K-9 Vajra-T produksi lokal pertama diluncurkan Kamis kemarin (16/01) oleh Menteri pertahanan India Rajnath Singh.
![]() |
Artileri Swa-Gerak K-9 Vajra-T |
L&T pada tahun 2017 memenangkan kontrak senilai Rs 4.500-crore dari Kementerian Pertahanan India untuk memasok 100 unit sistem meriam swa-gerak roda rantai K9 Vajra-T 155 mm/52 kepada Angkatan Darat India di bawah inisiatif "Make in India" dari pemerintah India. Kontrak K9 Vajra mencakup pengiriman 100 sistem seperti itu dalam 42 bulan, yang merupakan kontrak terbesar yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan India kepada perusahaan swasta.
Perusahaan L&T mendirikan Armoured Systems Complex di Hazira, sekitar 30 km dari Surat, untuk memproduksi dan mengintegrasikan platform kendaraan lapis baja canggih, seperti howitzer artileri swa-gerak, kendaraan tempur infantri dan tank tempur utama di masa depan.
K-9 Vajra-T 155 mm/52 adalah versi modifikasi dari howitzer swa-gerak roda rantai K9 Thunder buatan Korea Selatan yang dirancang dan diproduksi oleh Perusahaan Korea Selatan Samsung-Techwin. Pengembangan K9 dimulai pada tahun 1989. Prototipe pertama diluncurkan dan diuji pada tahun 1996. Fase desain selesai pada tahun 1998 dan produksi serial dimulai pada tahun 1999. Batch pertama K9 dikirim ke AD Republik Korea pada tahun 1999.
Howitzer swa-gerak K9 155mm sekarang beroperasi pada militer Korea Selatan, India, Polandia, Finlandia, Estonia, Norwegia. Sementara Mesir telah melakukan tes evaluasi terhadap K9.
Persenjataan utama K9 Thunder terdiri dari meriam kaliber 155 mm/52 dengan jarak tembak maksimum 40 km. Sebanyak 48 proyektil dan charge dapat dibawa untuk siap digunakan. Secara internal, sistem pemuatan otomatis mengambil proyektil dari tempat penyimpanan dan menempatkannya ke tray amunisi yang siap untuk masukkan ke laras meriam.
K9 Thunder memiliki rate of fire maksimum 6 peluru per menit dan mampu menembakkan beberapa peluru dengan mengenai sasaran secara simultan. Ia mampu menembakkan tiga peluru dalam 15 detik, masing-masing peluru ditembakkan dalam lintasan yang berbeda sehingga semua peluru tiba tepat pada sasaran dalam waktu yang bersamaan.
K9 dapat menembakkan semua amunisi kaliber 155 mm standar NATO. Ia dapat menembakkan proyektil HE standar pada jarak maksimum 30 km dan proyektil berpendorong roket pada jarak 40 km.(Angga Saja-TSM)
Sumber : defenseworld.net