Sentinel R1, Pesawat Pengintai Andalan AU Kerajaan Inggris - Radar Militer

28 Juli 2016

Sentinel R1, Pesawat Pengintai Andalan AU Kerajaan Inggris

Pesawat Intai Sentinel R1
Pesawat Intai Sentinel R1

Sentinel R1 adalah pesawat intai andalan RAF (Royal Air Forces) atau Angkatan Udara Kerajaan Inggris. Pesawat ini mengambil basis pesawat Bombardier Global Express. RAF mendesain pesawat ini untuk kebutuhan ASTOR (Airborne Stand-Off Radar) dan pengembangan pesawat ini di supervisi oleh perusahaan pertahanan terkemuka dunia yaitu, Raytheon.
Sentinel R1 dikembangkan sebagai pesawat intai berkemampuan radar sangat jauh dan sensitif untuk mendeteksi keberadaan musuh di udara. Peran pesawat ini sangat menentukan dalam pertempuran di udara. Kecepatan mengetahui posisi musuh dapat memberi keunggulan taktis bagi jendral yang mengatur jalannya pertempuran.
Pesawat intai Sentinel R1 dilengkapi dengan kemampuan DASS (Datalink Information and Devensive Aids Subsystem) sehingga dapat mengirimkan data intelejen ke sejumlah pesawat tempur yang berada di dekatnya. Selain kemampuan radar yang besar, Sentinel juga dilengkapi dengan peralatan defensif seperti flare dan decoy untuk mengatasi serangan rudal udara.
Walaupun kini telah muncul beragam drone intai, RAF terlihat masih mengoperasikan Sentinel sebagai salah satu wahana terbang intai berkemampuan tinggi. Inggris melibatkan Sentinel R1 dalam operasi mendukung NATO AGS (Alliance Ground Surveillance) di Afghanistan, untuk menyediakan data intelejen mengenai posisi musuh dan pengintaian.
Pesawat intai Sentinel R1 diawaki oleh 5 orang kru, yang terdiri dari pilot dan kru radar yang mengawasi operasi radar. Selain dipergunakan untuk mendeteksi pesawat musuh di udara, Sentinel dapat dioperasikan untuk memotret dan mengambil gambar video untuk mengumpulkan data intelejen.
Sentinel R1 menggunakan du mesin Rolls Royce dengan semburan tenaga mencapai 65,6 kN, sehingga dapat mencapai kecepatan maksimum 0,89 mach atau 1099 km/jam. Sentinel memiliki jangkauan 9,250 km, sanggup mencapai ketinggian hingga 14 km ,dan terbang selama 9 jam.
Sumber : https://www.tempo.co/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb