Indonesia Perkuat Alat Pertahanan di Perairan Natuna - Radar Militer

28 Oktober 2016

Indonesia Perkuat Alat Pertahanan di Perairan Natuna

Indonesia Perkuat Alat Pertahanan di Perairan Natuna
Indonesia Perkuat Alat Pertahanan di Perairan Natuna

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengakui adanya penambahan personel dan persenjataan di Perairan Natuna, Kepulaian Riau.
Kendati demikian, Ryamizard menegaskan penempatan militer itu tidak terkait konflik Laut China Selatan. Namun, semata-semata untuk menjaga keamanan perbatasan.
Ryamizard menganggap perairan Natuna layaknya pintu depan rumah Indonesia yang harus dijaga jika sewaktu-waktu ada orang masuk.
‎"Apalagi ada konflik ini walaupun kita tidak terlibat tapi tetap harus ada yang jaga‎," ujar Ryamizard di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Paling sederhana, kata Ryamizard, penambahan alat pertahanan di Natuna untuk mengantisipasi tindakan pencurian ikan yang dilakukan negara lain.
Menurut dia, jika dahulu pencurian ikan bisa dilakukan kapan pun, sekarang pencurian ikan bisa diminimalisasi karena pengamanan di perairan tersebut.
Ryamizard mengaku pihaknya telah menempatkan patroli marinir ‎‎satu kompi yang dibekali alat pengintai berupa drone.
"Kapal juga ada kapal freeget, belum lagi kapal-kapal Sea Rider untuk kejar kejaran marinir satu kompi, lalu satu batalyon raider (pasukan elite) di sana," katanya.
Indonesia Perkuat Alat Pertahanan di Perairan Natuna
Pemerintah terus memperkuat alat pertahanan untuk mengamankan Perairan Natuna‎. Salah satunya membuat landasan yang bisa ditempati pesawat tempur dan pesawat biasa.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, proses pembuatan landasan sudah dimulai. Menurutnya, sekarang tahap pelebaran tanah sekitar 45 meter.
"‎Lalu landasan itu akan diperpanjang lagi beberapa meter ke laut," ujar Ryamizard usai Press Briefing capaian dua tahun Jokowi-JK di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Dia menerangkan, kebijakan itu dilakukan untuk mengantisipasi kondisi genting di wilayah tersebut. Dia menambahkan, dalam kondisi genting itu pesawat tempur yang bertugas langsung meluncur.
Penguatan pertahanan lainnya di perairan Natuna, kata dia dengan menempatkan keberadaan meriam penangkis udara sisi kiri dan kanan yang diperkuat oleh satu kompi Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara (AU).
Bahkan, pihaknya telah menyiapkan flight pesawat, radar, dan drone untuk memantau dan mengantisipasi ‎kemungkinan adanya ancaman. "Sehingga apa yang terjadi di Laut China Selatan bisa terjadi di Jakarta," ucapnya.
Sumber : http://www.sindonews.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb