Kehidupan Baru Pesawat Pesawat An-32 India - Radar Militer

22 Oktober 2016

Kehidupan Baru Pesawat Pesawat An-32 India

 Pesawat An-32 India
 Pesawat An-32 India
Cline, begitulah julukan yang diberikan NATO untuk pesawat angkut medium ringan An-32. Dibuat atas permintaan militer India akan airlifter yang bisa beroperasi dalam kondisi “hot & high” seperti di wilayah ketinggian pegunungan perbatasan utara India yang beriklim ekstrem.
Pengembangan pesawat An-32 merupakan buah hubungan baik antara kedua pemimpin negara masa itu, Leonid Brezhnev dan Indira Gandhi. Guna mempersingkat waktu dan biaya pengembangan, insinyur Antonov meracik pesawat An-32 berdasar rangka (salah satu pesawat angkut militer tersukses di kelasnya yang dibuat sebanyak 1.403 dari tahun 1969-1986).
Sesuai yang diharapkan, kinerja An-32 terbukti dua kali lipat lebih baik dari An-26. Kapasitas muat meningkat dari 5,5 ton menjadi 7,5 ton, kecepatan jelajah naik dari 440 km/jam ke 470 km/jam, ketinggian terbang dari 7.500 meter menjadi 9.500 meter dengan jangkauan sejauh 2.500 km. Kunci dari peningkatan kemampuan ini adalah penggunaan dua mesin turboprop baru AI-20DM racikan ZMKB Progress masing-masing berdaya 5.112 SHP menggantikan mesin AI-24VT yang hanya 2.820 SHP.
Posisi rumah mesin ditempatkan di atas sayap. Rekolasi ini selain untuk mengadopsi bilah kitiran baru yang lebih panjang 20 cm (berdiameter 470 cm) juga bertujuan agar ujung bilah dan air intake semakin jauh dengan permukaan tanah sehingga akan aman digunakan meluncur dari landas pacu kasar seadanya.
Penerbangan purwarupa An-32 dilaksanakan tanggal 9 Juli 1976. Selanjutnya produksi ditangani oleh pabrik Aviant di Kiev. AU India (IAF) sebagai launch customer memperoleh pesawat pertamanya bulan Juli 1984 dan tercatat sebagai operator terbesar dengan mengakuisisi 125 unit An-32. Operator terbesar kedua adalah AU Afghanistan yang mengoperasikan 49 unit. Angkatan Bersenjata Uni Soviet sendiri tampak kurang tertarik dan hanya mengambil 25 unit pada tahun 1987.
An-32 diawaki dua pilot dan seorang navigator serta bisa mengakomodasi kursi tambahan untuk flight engineer bila diperlukan. Kabinnya bisa menampung 42 pasukan payung bersenjata atau ranjang untuk 24 pasien beserta tiga kru para medis. Dari pintu rampa buritan bisa dinaikkan kendaraan sekelas jip atau kendaraan taktis ringan.
Nyawa baru
Sebagai pengguna terbanyak pesawat An-32, IAF sangat puas dengan kinerja kuda bebannya ini. Untuk memperpanjang usia pakai, mereka meng-upgrade 104 pesawat yang masih operasional. Keputusan ini diambil tak lama setelah terjadi kecelakaan yang menimpa sebuah An-32 pada 10 Juni 2009 di Pangkalan Udara Mechukha, Arunachal Pradesh dan menewaskan 13 orang di dalamnya.
Varian tercanggih An-32 ini mendapatkan nomenklatur baru sebagai An-32RE. Mengandalkan sistem paket avionik dari Israel garapan IAI-Lahav-ELTA berupa peta digital bergerak, kemampuan NVG penuh, in-flight mission rehearsal options, Head-Up Display untuk kedua pilot, dan sistem canggih peperangan elektronik (EWS).
Termasuk juga radar warning receiver, sistem peringatan terhadap rudal generasi keempat EL/M-2160 serta laser warning receiver & conventional countermeasures. Sebagai fitur keselamatan penerbangan tersedia terrain avoidance warning system dan enhanced traffic collision avoidance system.
Hingga 2014 Antonov telah mengirim balik 35 pesawat versi upgrade, namun imbas konflik Ukraina dengan Rusia pada tahun itu berakibat langsung terhadap kelanjutan upgrade 64 unit An-32 yang sedang dikerjakan di Kanpur. (Rangga Baswara S. & Remigius S.)
Sumber : http://angkasa.co.id/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb