Ekspor Pesawat, PTDI Didorong Manfaatkan Fasilitas Dana Penugasan Khusus - Radar Militer

19 November 2016

Ekspor Pesawat, PTDI Didorong Manfaatkan Fasilitas Dana Penugasan Khusus

PT Dirgantara Indonesia
PT Dirgantara Indonesia 

Kementerian Perindustrian (Kemenprin) mendorong PT Dirgantara Indonesia (DI) untuk ekspor pesawat ke beberapa negara dengan memanfaatkan dana penugasan khusus, national interest account (NIA), yang digunakan sebagai kredit pembeli dan modal kerja.
Skema NIA dinilai potensial untuk memperkuat kemampuan ekspor perusahaan di tengah kondisi ekonomi global yang melambat.
“Dukungan dari pemerintah pada tahap pertama adalah buyers credit untuk ke beberapa negara yang memang memerlukan pembiayaan dari kita," jelas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar melalui keterangan resmi, Jumat (18/11/2016).
Menurut Haris, mekanisme kredit pembeli bisa diterapkan pada ekspor ke negara-negara yang kemampuan finansialnya terbatas, seperti Senegal atau Nepal, agar aliran kas PT DI tidak terganggu.
PT DI juga bisa memanfaatkan dana NIA sebagai modal kerja produksi pesawat untuk diekspor ke negara-negara yang memiliki pendanaan kuat seperti Uni Emirat Arab maupun Thailand.
“Selanjutnya, pinjaman bisa untuk memperkuat working capital supaya pengadaan bahan baku lancar, delivery lebih cepat dan tidak ada hambatan. Soalnya banyak aktivitas ekspor perusahaan terganggu karena modal kerja ini,” tuturnya.
Pemerintah menyediakan dana NIA melalui Indonesia Exim bank untuk memberikan pembiayaan ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersial sulit terlaksana, namun dinilai perlu.
Pada tahun 2016, dana yang tersedia dalam NIA mencapai Rp 2,2 triliun dan tidak sepenuhnya terpakai.
Pada tahun depan, pemerintah kembali menyuntikkan dana ke dalam NIA hingga total dana yang tersedia pada 2017 mencapai Rp 4,2 triliun.
“Dana yang disiapkan Indonesia ekspor impor bank cukup besar, dan itu dana bergulir,” kata Haris.
Sementara itu, Direktur Utama Budi Santoso menjelaskan, dana Indonesia Exim bank akan digunakan untuk mendukung rencana ekspor pesawat CN-235 dan NC-212.
PT DI mengajukan penggunaan dana NIA senilai Rp400 miliar untuk mendukung aktivitas ekspor perusahaan ke beberapa negara Afrika dan Asia.
"Kami mencoba untuk ekspor, beberapa negara punya uang, tetapi beberapa negara masih butuh financing,” tuturnya.
Menurut Budi, kedua jenis pesawat tersebut layak mendapatkan dukungan dana dari NIA karena merupakan produk hasil pengembangan nasional hingga dikuasai 100 persen oleh PT DI.
"Pesawat-pesawat itu adalah milik kita seluruhnya. Harga pesawat CN-235 sekitar 25 juta dollar AS, sedangkan NC-212 kira-kira separuhnya,” ujarnya.
Sumber : http://www.kompas.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb