Ulama |
Pengorbanan ulama dan santri dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat diragukan lagi. Sebab, bagi ulama dan santri ibadah akan sulit dilaksanakan ketika negara tidak utuh dan genting. Mengenai hal ini, peristiwa yang paling menonjol bisa dilihat dalam pertempuran di Surabaya pada 10 November 1945.
Demikian disampaikan KH Tb Ahmad Rifqi Chowas saat menjadi narasumber seminar nasional yang diselenggarakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cirebon yang digelar di Komando Resort Militer (Korem) Cirebon pada Ahad (13/11).
"Resolusi Jihad NU adalah salah satu bukti bahwa umat Islam Indonesia selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan NKRI. Tanpa adanya Resolusi Jihad ini bisa jadi kita masih dijajah Sekutu," papar Kiai yang akrab disapa Kang Entus itu.
Namun Pengasuh Pesantren Daarusalam Buntet Pesantren Cirebon ini menyayangkan adanya upaya sebagian kelompok yang ingin menghapus peran ulama dan santri dalam sejarah perjalanan Indonesia. Hal ini bisa dilihat misalnya dari buku-buku sejarah di sekolah yang menampilkan perang 10 November 1945 tanpa menceritakan peranan ulama dan santri.
"Bung Karno punya Jas Merah yaitu Jangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah, kita punya Jas Hijau, yaitu Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama," tambah Ketua LBM PCNU Cirebon tersebut.
Untuk itu Kang Entus mendorong kepada kalangan muda, khususnya para mahasiswa, untuk terus belajar sehingga diharapkan bisa mendapatkan pengetahuan dengan komprehensif.
Pembicara lain yang turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru NU (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim serta Komandan Korem Cirebon Kolonel Inf. Bahram. (Aiz Luthfi/Abdullah Alawi)
Sumber : http://www.nu.or.id/post/read/72913/jas-hijau-jangan-hilangkan-jasa-ulama
Demikian disampaikan KH Tb Ahmad Rifqi Chowas saat menjadi narasumber seminar nasional yang diselenggarakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cirebon yang digelar di Komando Resort Militer (Korem) Cirebon pada Ahad (13/11).
"Resolusi Jihad NU adalah salah satu bukti bahwa umat Islam Indonesia selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan NKRI. Tanpa adanya Resolusi Jihad ini bisa jadi kita masih dijajah Sekutu," papar Kiai yang akrab disapa Kang Entus itu.
Namun Pengasuh Pesantren Daarusalam Buntet Pesantren Cirebon ini menyayangkan adanya upaya sebagian kelompok yang ingin menghapus peran ulama dan santri dalam sejarah perjalanan Indonesia. Hal ini bisa dilihat misalnya dari buku-buku sejarah di sekolah yang menampilkan perang 10 November 1945 tanpa menceritakan peranan ulama dan santri.
"Bung Karno punya Jas Merah yaitu Jangan Sekali-Kali Melupakan Sejarah, kita punya Jas Hijau, yaitu Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama," tambah Ketua LBM PCNU Cirebon tersebut.
Untuk itu Kang Entus mendorong kepada kalangan muda, khususnya para mahasiswa, untuk terus belajar sehingga diharapkan bisa mendapatkan pengetahuan dengan komprehensif.
Pembicara lain yang turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru NU (Pergunu) KH Asep Saifuddin Chalim serta Komandan Korem Cirebon Kolonel Inf. Bahram. (Aiz Luthfi/Abdullah Alawi)
Sumber : http://www.nu.or.id/post/read/72913/jas-hijau-jangan-hilangkan-jasa-ulama