Dalang Penculikan ABK WNI oleh Abu Sayyaf Tewas Tertembak - Radar Militer

11 Desember 2016

Dalang Penculikan ABK WNI oleh Abu Sayyaf Tewas Tertembak

 Abu Sayyaf
 Abu Sayyaf 

Tim patroli laut Malaysia berhasil mencegat dan menenggelamkan satu kapal yang diduga milik komplotan Abu Sayyaf. Dilansir dari Philstar, Sabtu 10 Desember 2016, kapal tersebut diduga sedang mencari kapal dagang untuk dibajak.
Juru bicara militer di Filipina Selatan, Mayor Filemon Tan mengatakan, saat kapal patroli Malaysia lewat di sekitar perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia, mereka melihat kapal speedboat dengan gerak-gerik mencurigakan.
Ketika didekati, awak kapal speedboat itu malah memberondong patroli Malaysia dengan tembakan. Alhasil, keduanya saling baku tembak.
Pascakejadian, tiga awak kapal speedboat dinyatakan tewas, dua hilang dan dua lainnya berhasil ditangkap.
Saat diperiksa, salah satu korban adalah Abraham Hamid. Ia diketahui menjadi salah satu tokoh kunci komplotan Abu Sayyaf.
Hamid memang sedang dicari oleh pihak berwajib, karena diduga terlibat dalam pembuatan skenario penculikan dua warga negara Kanada, satu warga Norwegia dan satu wanita asal Filipina.
Peristiwa penculikan itu terjadi tahun lalu di sebuah resor yang ada di Kota Samal, Filipina. Keempatnya kemudian dibawa ke Pulau Sulu untuk dijadikan sebagai tawanan.
Tujuan Hamid menculik mereka adalah untuk mendapatkan uang tebusan. Pria Norwegia dan wanita Filipina dibebaskan, karena diduga telah ditebus oleh pemerintah masing-masing.
Sementara itu, dua warga Kanada dipenggal oleh Hamid. Alasannya, pemerintah Kanada tidak mau membayar 100 juta peso Filipina, atau sekitar Rp26,8 miliar, yang ia minta sebagai uang tebusan.
Hamid juga dituduh sebagai pembuat skenario penculikan lima anak buah kapal Henry asal Indonesia.
Sumber : http://dunia.news.viva.co.id/news/read/858214-dalang-penculikan-abk-wni-oleh-abu-sayyaf-tewas-tertembak

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb