Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin : Bela Negara Jangan Tendensius - Radar Militer

18 Januari 2017

Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin : Bela Negara Jangan Tendensius

Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin
Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin

Tidak bisa disangkal Bela Negara sebagai hak dan kewajiban konstitusi anak bangsa sebagai warga negara, apapun status dan profesinya. Bahkan mereka yang memiliki pekerjaan dan pendapatan yang tetap jika memenuhi syarat layak menjadi komponen cadangan.
Bela Negara tidak harus beraksesoris militer, apalagi mengikuti latihan teknis militer. Melainkan dengan kualitas militansi nasionalisme bernegara berdasarkan Pancasila. Selain itu dengan memelihara keunggulan profesi sampai tingkat yang maksimum. Hal tesrsebut, akan lebih paten manakala kedaulatan negara tersentuh oleh berbagai gangguan secara otomatis bangkitlah “Bela Negara” untuk melindungi martabat bangsa dan negara.
Sudah ada pemilahan UU Pertahanan yang membuat regulasi mengelola Bela Negara. UU TNI pun menugaskan operasional TNI sebagai pelatih Bela Negara dengan menyiapkan sarana pelatihan di Depo Pendidikan Bela Negara. Masyarakat perlu diperjelas pembagian kewenangan institusi dari kedua UU Pertahanan dan UU TNI agar jangan ada “gap” apalagi duplikasi.
Ada kebiasaan anak bangsa sangat gandrung dengan aksesoris dan tampilan militer, bahkan mengikuti pelatihan dasar militer untuk memperoleh tingkat percaya diri apalagi kalau diberi sertifikat dari TNI. Tapi sisi lain saya berpendapat, inilah jembatan psikologis membangun soliditas sipil-militer yang targetnya adalah membentuk disiplin dan semangat persatuan membela bangsa.
Memang harus dihindari pelatihan yang bersifat teknis militer yang bisa menimbulkan tindakan taktis. Itulah garis prosedur mana yang “boleh” dan “tidak boleh” diberikan oleh TNI.
Saatnya kita berpikir ada hal penting bagi negara, bahwa sejatinya pembinaan teritorial itu bukan hanya fungsi TNI tapi juga fungsi negara untuk menyiapkan bangsa ini kuat dan bersatu. Oleh karena itu merangkai kemampuan Bela Negara dalam suatu kerangka Rakyat-TNI dan Pemerintah perlu dikelola dalam suatu kebijakan pemerintah yang tentunya sampai kepada prosedurnya.
Alangkah ironis, jika rakyat yang ikut menjadi benteng NKRI ingin dilatih TNI yang mereka lahirkan tapi menjadi tersumbat karena ada hal tendensius yang tidak jelas. Padahal Bela Negara adalah politik negara yang menjadi hak dan kewajiban setiap warga negara apapun status dan profesinya. Berilah penjelasan kepada anak bangsa agar tidak kebingungan. Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin
Sumber : http://angkasa.co.id/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb