Konflik Ukraina |
Konflik antara militer Ukraina dan kelompok pemberontak pro-Rusia kembali memanas di awal 2017 setelah sempat sepakat melakukan gencatan senjata. Konflik yang terjadi di wilayah Kota Avdiivka, Ukraina Timur memicu terjadinya bencana kemanusiaan.
Sebagaimana diwartakan IBTimes, Minggu (5/2/2017) pertempuran tersebut mengakibatkan kerusakan aliran listrik, air dan gas hingga menyebabkan warga Avdiivka hidup terisolir. Sebelumnya, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan atas meningkatnya konflik yang menewaskan setidaknya 20 tentara dan 4 warga sipil terhitung sejak Minggu 29 Januari.
"Kami telah melewati banyak konflik sebelumnya dan juga gencatan senjata. Namun, tindakan konfrontatif selalu terjadi kembali. Kini dampaknya bahkan jauh lebih besar karena ditemukan adanya potensi bencana kemanusiaan," ujar Wakil Kepala Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) yang bertugas memantau misi gencatan di Ukraina, Alexander Hug.
Sementara itu, Komite Palang Merah Internasional mendesak kedua belah pihak baik militer maupun kelompok pemberontak untuk kembali melakukan gencatan senjata dan menciptakan 'zona aman' demi menyelamatkan warga sipil yang terisolir. Senada dengan hal tersebut, para pemimpin daerah setempat juga mendesak penghentian pertempuran guna memperbaiki infrastruktur kota yang rusak.
Pertempuran tersebut merupakan pertempuan paling mematikan antara militer dan pemberontak terhitung sejak pertengahan Desember 2016. Hingga kini baik Ukraina maupun Rusia terus saling menyalahkan terkait kembali pecahnya konflik.
Pasukan Ukraina mengklaim pertempuran kembali pecah setelah kelompok pemberontak melancarkan serangan terhadap Avdiivka. Sementara pihak Rusia menyebut Ukraina merusak kesepakatan damai mereka, setelah pasukan militer Ukraina meluncurkan serangan ke wilayah Ukraina Timur yang merupakan markas kelompok pemberontak pro-Rusia pada Senin 30 Januari 2016.
Ukraina bahkan berencana mengevakuasi 8.000 warganya yang tinggal di Kota Avdiivka ke wilayah lain. Sebagaimana diketahui Avdiivka merupakan kota yang berada di garis depan Ukraina yang rawan konflik antara militer dan pemberontak pro-Rusia. Hingga kini Pemerintah Ukraina terus mengirimkan bantuan makanan bagi warga Avdiivka.
Tercatat, lebih dari 9.700 orang tewas akibat konflik berkepanjangan yang terjadi sejak Maret 2014. Konflik tersebut dipicu oleh Rusia yang ingin menganeksasi wilayah Crimea, Ukraina. (rav)
Sumber : http://news.okezone.com/read/2017/02/05/18/1609842/konflik-memanas-ukraina-timur-didera-bencana-kemanusiaan