Paskhas |
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melakukan sidak ke Markas Wing 1 Korpaskhas (Korps Pasukan Khas) TNI AU siang (Rabu, 8/2/2017) tadi. Dalam sidak kali ini, Batalyon 461, Batalyon 467 dan Detasemen Bravo dikumpulkan untuk sekaligus diberi pengarahan oleh KSAU. Ia pun menilai bahwa Paskhas TNI AU adalah pasukan yang profesional karena sesuai dengan standar yang diinginkan dan standar kekinian.
“Saya sangat senang, saya bisa bertemu dengan prajurit saya dan saya bisa menyampaikan secara langsung kepada prajurit saya. Itulah tujuan saya,” tutur Hadi kepada awak media.
Dalam sidak yang pertama kali dimulai dari Kohanudnas hingga Paskhas, Hadi memuji kesiapan pasukannya karena ia menilai bahwa mereka telah profesional. “Kalau kesiapan saya lihat mulai dari Kohanudnas, kemudian Skadron Udara, termasuk Paskhas, ya bisa saya katakan profesional,” ungkapnya.
Profesional, kata Hadi, karena saya melihat kesiapan yang hanya saya dadak satu hari dan saya bisa melihat perlengkapannya mereka semuanya sudah sesuai dengan standar yang kita inginkan dan standar kekinian terhadap ancaman yang ada.
Sidak yang ia lakukan ini adalah bagian rangkaian kegiatannya, sebagai Kepala Staf yang baru diangkat oleh Presiden. Beberapa hari yang lalu Hadi juga melakukan kunjungan ke Kohanudnas, Skadron 11 dan Skadron 5.
“Termasuk Kosek juga saya kunjungi, saya ingin melihat sejauh mana tingkat kesiapan dari satuan-satuan yang akan saya pimpin. Termasuk hari ini, saya memang sengaja baru tadi malam menginformasikan bahwa saya akan mengambil apel pasukan saya, Korpaskhas, di Halim saja,” pungkasnya.
Tiga Kisah Sejarah Korpaskhas Ini yang Membanggakan Hati KSAU
Siang (Rabu, 8/2/2017) tadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melakukan sidak ke Markas Wing 1 Korpaskhas (Korps Pasukan Khas) TNI AU di Jakarta. Tak hanya melakukan sidak, kedatangannya itu sekaligus memberikan pengarahan kepada prajurit-prajurit Baret Jingga di jajaran Wing 1 Paskhas. Dalam arahannya, KSAU menyebutkan beberapa kisah sejarah Korpaskhas yang amat membanggakan hatinya.
Sebagai tentara nasional dan tentara profesional, pasukan Baret Jingga TNI AU telah laksanakan berbagai macam operasi untuk merebut dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI dari tangan penjajah. Bagi Hadi, kisah-kisah heroik itu telah ditulis dengan tinta emas dalam sejarah Pasukan Khas Angkatan Udara.
“Yang pertama, tanggal 17 Oktober 1947 merupakan sejarah bangsa Indonesia, khususnya TNI, melaksanakan Operasi Linud pertama di Indonesia. Tujuan operasi adalah merebut kembali wilayah yang telah dikuasai musuh, yaitu Belanda,” ungkap Hadi dihadapan ribuan prajurit Baret Jingganya.
Bagi Hadi, sejarah itu tidak bisa dihapus karena telah menjadi roh dan jiwa seluruh prajurit Korpaskhas TNI AU.
“Yang kedua, tanggal 19 Mei 1962, 54 Pasukan Khas Angkatan Udara diterjunkan dari Ambon ke Papua, di bawah pimpinan Letnan Muda Udara I Suhadi. Tugasnya adalah mengibarkan sang merah-putih di bumi Papua,” tuturnya.
Lanjut ia menceritakan, pada tanggal 22 Mei 1962, akhirnya bendera merah-putih berhasil berkibar di bumi Papua, yang menandakan keberhasilan mendiang Suhadi dalam memimpin operasi yang ditugaskan padanya.
“Dua sejarah telah tertulis dengan tinta emas oleh Korpaskhas Angkatan Udara,” tegasnya.
Satu kisah membanggakan lainnya pun turut ia ungkapkan. Ia menuturkan, pada tahun 1977, dalam Operasi Tinombala, operasi kemanusiaan, operasi SAR, dua Kopral dari Paskhas diterjunkan dengan menggunakan heli. Misi penerjunan kedua Kopral itu adalah untuk melakukan persiapan-persiapan sebagai pendaratan heli selanjutnya di lokasi yang sama.
“Semuanya dilaksanakan dengan profesional, karena kalian adalah prajurit yang terlatih untuk melaksanakan tugas-tugas itu. Saya merasa bangga dengan semboyan kalian semuanya, bahwa ‘Tugas dilaksanakan tanpa menghitung untung dan rugi’, camkan itu semuanya,” pungkasnya. Fery Setiawan
Sumber : http://angkasa.co.id/