USSOCOM Pilih M-LOK Menggantikan Picattinny Rail - Radar Militer

05 April 2017

USSOCOM Pilih M-LOK Menggantikan Picattinny Rail

M-LOK
M-LOK 

Bagi pasukan khusus, kelincahan adalah segalanya. Bobot gear yang dibawa seorang personel pasukan khusus haruslah ringan supaya bisa terus bergerak cepat dan senyap, serta memiliki ketahanan yang lebih lama.
Satu hal yang tengah menjadi fokus USSOCOM bagi sistem senjata individu adalah bobot senapan itu sendiri. Seperti diketahui, makin kesini jumlah perangkat seperti optik, sensor, senter, dan aksesoris lainnya tentu semakin membebani.
Lalu apa yang bisa dilakukan untuk menahan agar bobot senjata tidak menggelembung?
Salah satu idenya adalah mengurangi jumlah rel yang terpasang pada senapan serbu dan senjata lainnya. Salah satu penciri senjata modern adalah adopsi sistem rel RIS (Rail Interface System) Mil-Std 1913 Picattinny rail di handguard dan juga bagian atas receiver.
Rel tersebut ditambahkan di seluruh kuadran, tanpa memperhitungkan jumlah aktual segmen rel yang akan digunakan. Kalau senter dipasang di kanan depan, sisa rel di belakangnya jadi tak terpakai. Padahal, handguard yang terbuat dari alumunium atau baja punya bobot yang lumayan.
Nah, NSWC Crane sebagai spesialis periset sistem senjata pun melakukan pengujian untuk mencari sistem pengganti rel Picattinny. Perusahaan ini mencuat dengan ide handguard modular dimana rel Picattinny yang dibutuhkan bisa dipasang di titik yang ditentukan.
Bobot senjata pun bisa berkurang drastis karena handguard bisa dibuat berlubang-lubang dan juga dibuat lebih tipis. Kalau penembak mau memasang aksesoris di depan, tengah, atau belakang salah satu kuadran, ya monggo kerso, silakan saja. Cukup pasang rel di titik yang diinginkan.
NSWC Crane setidaknya menguji dua sistem populer yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut, yakni MagPul M-LOK dan juga KeyMod dari VLTOR. Keduanya sudah dirilis secara luas dan dengan cuma-cuma.
Jadi, pabrikan senjata maupun aksesoris bisa menampilkan sosok standar M-LOK maupun KeyMod pada produknya tanpa perlu membayar royalti ke pembuatnya.
Keduanya bersaing ketat, dengan masing-masing memiliki pengikut setia di pasaran sipil. KeyMod memiliki bentuk seperti lubang kunci, dimana sekrup rel dimasukkan, digeser, dan dikunci melalui bulatan besar.
Sementara untuk MagPul M-LOK, formatnya adalah lubang memanjang berbentuk kapsul sepanjang 32 mm sebuahnya dan lebarnya 7 mm. Pabrikan bisa membuat segmen M-LOK di sepanjang handguard pada 4 kuadran, atau bahkan kalau ditambah, slot M-LOK bisa dipasang pada sudut 45o.
Dudukan untuk baut rel kemudian dipasangkan ke atas lubang dan baut pengencang di kiri dan kanan dudukan dikencangkan. Dudukan ini akan memeluk handguard dari dalam dan diikat dengan mur T-Slot dengan drat M5.
Kalau mau, dudukan rel juga bisa dipasang di antara dua lubang (bridge) dan mur tinggal dikencangkan di ujung-ujung lubang. Rel tinggal dipasang di atas dudukan rel tersebut dengan menggunakan baut.
Dari pengujian NSWC Crane, mereka mendapati bahwa M-LOK ternyata mampu mengungguli semua standar rel dudukan yang ada di pasaran. Dengan pemasangan berulangkali, M-LOK hanya mengalami deviasi POA (Point of Aim) sebesar 1,3 MOA (Minute of Arc), yaitu hanya seperempat dari produk lainnya.
M-LOK juga kuat dibebani berbagai macam aksesoris dengan toleransi tertinggi dibandingkan dengan produk lain. Dalam hal ketahanan, uji tekan dan jatuh pada sistem rel berbasis M-LOK juga menunjukkan ketahanan tertinggi dibandingkan pesaingnya.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, NSWC Crane merekomendasikan USSOCOM untuk menstandarisasi M-LOK sebagai standar baru RIS menggantikan Picattinny Rail konvensional.
USSOCOM pun menindaklanjuti rekomendasi ini dengan merubah spesifikasi Suppressed Upper Receiver Group (SURG) dan ASR (Advanced Sniper Rifle).
AD AS juga mengikuti langkah ini dengan meminta agar pabrikan HK yang tengah membuat pesanan CSASS (Compact Semi Automatic Sniper Rifle) untuk merubah spek handguard yang tadinya berbasis KeyMod ke M-LOK. Aryo Nugroho
Sumber : http://angkasa.grid.id/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb