MRAP Cougar |
Dengan AS berperang di Irak dan Afghanistan, korban dari ledakan IED (Improvised Explosive Device) terus berjatuhan. Kendaraan taktis macam Humvee jadi korban, dilumat oleh bahan peledak yang kadang terbuat dari munisi artileri kaliber besar.
Ketika Obama naik menjadi Presiden, menteri Pertahanan Robert Gates mulai memberikan perhatian terhadap kendaraan anti ranjau MRAP (Mine Resistant Ambush Protected) yang dibangun khusus untuk melindungi penumpang dari ranjau dan IED.
Salah satu perusahaan pertama yang bermain di bidang ini adalah Force Protection, yang tadinya adalah perusahaan pembuat kapal. Force Protection pun perlahan-lahan mulai mendapatkan order dari Pentagon. Beroperasi dari pabrik eks perusahaan General Electric di Charleston, South Carolina, Force Protection memiliki dua gacoan, Bufallo dan Cougar.
Cougar buatan Force Protection adalah yang pertama dan terdepan dari kelasnya. Mengisi berbagai program terbatas seperti Joint EOD Rapid Response Vehicle (JERRV) Korp Marinir, Badger ILAV (Iraqi Light Armored Vehicle), HEV (Hardened Engineer Vehicle) dan Ridgeback/ Mastiff/ Wolfhound untuk AD Inggris, Cougar membuktikan dirinya mampu bertahan dalam lebih dari insiden 1.000 peledakan jebakan IED dari berbagai tipe tanpa insiden hilangnya nyawa prajurit AS.
Paling banter, Cougar hanya kehilangan ban atau sistem penggeraknya yang lepas akibat ledakan. Harus dicatat, walaupun tidak ada korban tewas, ledakan ranjau tetap menimbulkan trauma karena gelombang kejut yang menjalar ke dalam kabin kendaraan, dan bisa menyebabkan cedera serius.
Sama seperti MRAP generasi pertama lainnya, Cougar dibangun di atas sasis monokok dengan fitur V-hull untuk memantulkan arah ledakan dari bom, ranjau, atau IED yang ditanam di bawahnya. Ini adalah desain paling dasar dalam teknologi pembuatan kendaraan anti ranjau, untuk membuang arah ledakan ke samping, sehingga penumpang di kabin tetap terlindungi. Proteksi di sisi kiri-kanan serta atas juga tak kalah mumpuni, mampu menahan hantaman peluru 7,62x51mm.
Bedanya, Cougar dibangun secara modular, dimana Force Protection mampu menyediakan konfigurasi 4x4 ataupun 6x6. Kedua varian memiliki konfigurasi modul yang sama, dengan mesin terpasang di bonnet depan, kompartemen pengemudi, dan penumpang. Pintu akses prajurit di belakang memiliki dua pintu yang terbuka ke kiri-kanan.
Rating ketahanan ledaknya mirip dengan Bushmaster, dua ledakan TM-57 di bawah setiap roda dan satu ledakan ranjau di bawah sasis. Kursi-kursi penumpangnya sudah dibangun dengan spesifikasi anti kejut impak ranjau.
Bobot kendaraan yang cukup gambot diimbangi dengan tenaga yang dipasok mesin diesel Caterpillar C-7 yang dikawinkan dengan transmisi 6 percepatan Allison 3500 SP yang sudah menganut model otomatis. Mesin ini mampu menyemburkan daya 330hp yang mampu mempersembahkan torsi sebesar 1.166nm pada putaran 1.450rpm.
Tenaga ini disalurkan lewat keempat roda Hutchinson VFI (Variable Function Insert) berkategori run-flat yang mampu diajak jalan walaupun kempes. Kenyamanan dan kemampuan lintas rintangan semakin meningkat apabila pengguna memasang sistem suspensi independen TAK-4, yang merupakan fitur standar apabila pengguna membeli varian ISS (Independent Suspension System).
Dengan sosoknya yang gambot, Cougar enteng saja diajak melintasi genangan air setinggi 1 meter Karena dimensinya, Cougar hanya bisa diakomodasi oleh pesawat angkut sekelas C-17 ke atas. Biarpun begitu, Cougar boleh dibilang sebagai MRAP tersukses, bahkan melebihi Bushmaster. Kontrak besar pertama pada Februari 2007 menandai akuisisi 65 Cougar 4x4 (Cat I) dan 60 Cougar 6x6 (Cat II). Pada bulan April tahun yang sama, 300 varian 4x4 dan 700 varian 6x6 dibeli oleh Korp Marinir AS.
Pada bulan Juni giliran AL AS membeli 395 Cougar Cat I dan 60 Cat II. Pembelian untuk Sekutu AS di luar negeri juga tak kalah moncer. Melalui skema FMS (Foreign Military Sales), 157 varian Ridgeback dibeli oleh Inggris, yang merupakan varian Cougar 4x4 yang dimodifikasi. 157 unit ini merupakan penambahan dari jumlah 86 Mastiff yang dibeli pada Agustus 2006, atau lebih dahulu dari program MRAP Amerika Serikat. (Aryo Nugroho)