Korsel: Perang dengan Kim Jong-un Tidak Boleh Terjadi - Radar Militer

07 November 2017

Korsel: Perang dengan Kim Jong-un Tidak Boleh Terjadi

Ilustrasi
Ilustrasi 

Program senjata nuklir Kim Jong-un harus dihentikan oleh diplomasi dan bukan tindakan militer. Begitu kata menteri luar negeri Korea Selatan (Korsel) jelang kunjungan Presiden Donald Trump ke negara tersebut.
"Perang lain di Semenanjung Korea tidak boleh terjadi. Sebuah resolusi untuk isu nuklir Korea Utara harus dilakukan secara damai dan diplomatis," kata Kang Kyung-wha seperti dilansir dari NBC News, Selasa (7/11/2017).
Trump dijadwalkan tiba Selasa pagi di Seoul - di mana subjek pembicaraan bagaimana menangani diktator totaliter Korut diperkirakan berada di puncak agenda.
Kang memperingatkan untuk berhati-hati dengan pilihan militer, sembari menambahkan bahwa mereka ada untuk memberikan kekuatan diplomasi.
"Ini adalah negara yang tumbuh dari kehancuran total Perang Korea, dan selama enam, tujuh dekade kita telah menjadi negara demokrasi yang berkembang dan ekonomi pasar yang berkembang," kata menteri luar negeri tersebut.
"Gagasan akan perang lain hanya akan menghapusnya dalam sesuatu yang tidak terbayangkan," sambungnya.
Sekutu kunci AS Korea Selatan adalah rumah bagi lebih dari 50 juta orang. Sekitar 28.000 tentara Amerika ditempatkan di negara tersebut. Seoul, ibukotanya, hanya 30 mil dari perbatasan Korea Utara dan di kisaran ribuan buah artileri yang dilatih di kota.
Korut telah melakukan sekitar 20 uji coba rudal balistik tahun ini yang menentang resolusi PBB. Uji coba itu termasuk dua uji coba rudal balistik antar benua yang menurut para ahli menunjukkan bahwa sebuah rudal dapat menjangkau bagian-bagian dari AS. Pada 3 September, Pyongyang melakukan uji coba nuklir keenam.
Namun, Kang menyoroti jeda aksi provokasi selama satu setengah bulan menunjukkan pesan tersebut berhasil lolos ke Korut.
"Komentar Trump tentang Kim Jong-un dalam beberapa bulan terakhir merupakan indikasi kuatnya, keinginan kuat untuk menyesuaikan diri dengan hal ini, untuk menyelesaikannya sekali dan untuk selamanya," ucap Kang.
Dan sementara menteri luar negeri Korsel itu mengakui bahwa beberapa retorika Trump telah menimbulkan kecemasan di Korea Selatan, dia menekankan bahwa pemerintahannya difokuskan pada "nada keseluruhan" presiden.
Dalam sebuah pernyataan publik, Korut menyatakan ingin mengakhiri perang Korea secara resmi. Pernyataan itu juga tidak ingin secepatnya menormalisasi hubungan dengan AS dan ingin diperlakukan penuh dengan hormat dan setara di arena internasional.(ian)
Sumber : https://international.sindonews.com

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb