Bomber Supersonik Tu-160M2 |
Rusia telah meluncurkan model prototipe pembom strategis supersonik Tu-160M2 di Gorbunov Kazan Aviation Plant, anak perusahaan PAO Tupolev.
Tu-160M2 adalah versi upgrade Tupolev Tu-160 yang memiliki mesin jet turbofan NK-32, avionik, elektronik, glass cockpit, sistem komunikasi dan kontrol baru, dan sejumlah senjata baru, serta memiliki daya dorong yang lebih baik dan jangkauan tanpa pengisian ulang bahan bakar yang lebih jauh.
Penerbangan perdana pesawat jet itu dijadwalkan pada bulan Februari tahun depan.
Dilaporkan pada tahun 2015 bahwa Rusia telah membuat keputusan untuk melanjutkan produksi pembom Tu-160 dengan modifikasi Tu-160M2 yang telah ditingkatkan dan menjadwal ulang (menunda) pengembangan pembom generasi baru PAK DA (Perspective Airborne Complex of Long-Range Aviation) untuk kemudian hari.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa produksi serial pembom Tu-160M2 akan dimulai pada tahun 2023.
Tupolev Tu-160 Beliy Lebed Белый лебедь (penamaan NATO: Blackjack) adalah pembom strategis berat supersonik dengan sayap variable-sweep yang dirancang oleh Biro Desain Tupolev di era Uni Soviet.
Tu-160 adalah pesawat tempur terbesar dan terberat, pembom tercepat yang saat ini operasional, dan merupakan pesawat dengan sayap variable-sweep terbesar dan terberat yang pernah diterbangkan.
Memasuki kedinasan pada tahun 1987, Tu-160 adalah pembom strategis terakhir yang dirancang untuk Uni Soviet. Pada tahun 2016, Angkatan Udara Rusia, cabang Penerbangan Jarak Jauh memiliki 16 pesawat Tu-160 yang tersisa, dari jumlah pesawat itu, hanya sedikit laik terbang dan beroperasi.
Armada aktif Tu-160 telah menjalani upgrade menjadi sistem elektronik sejak awal 2000an. Program modernisasi Tu-160M telah dimulai dimana pesawat pertama diupdate pada bulan Desember 2014.
Tu-160 ini ditenagai oleh empat mesin turbofan Kuznetsov NK-32 afterburning, mesin yang paling kuat yang pernah dipasang pada pesawat tempur. Tidak seperti Lancer B-1B Amerika, yang mengurangi kemampuan terbang Mach 2+ nya pada B-1A untuk mencapai cross-section radar yang lebih kecil, Tu-160 masih mempertahankan penggunaan variable intake ramp-nya, dan mampu mencapai kecepatan Mach 2.05 di ketinggian tinggi. (Angga Saja - TSM)
Sumber : defpost.com