Hawker Hunter Eks AU Belanda |
Beberapa saat yang lalu, admin pernah menurunkan tulisan mengenai kisah monumen pesawat tempur Hawker Hunter ‘rahasia’ di halaman pangkalan udara TNI AU Biak, yang sebenarnya merupakan eks Angkatan Udara Kerajaan Belanda.
Detasemen jet tempur Hawker Hunter AU Kerajaan Belanda tersebut ditugaskan ke pangkalan udara Mokmer, Biak, untuk mencegah pasukan Republik Indonesia melancarkan operasi militer atas Papua Barat, yang tak mau diserahkan Belanda ke pangkuan Ibu Pertiwi. Andai pecah perang, jet tempur Belanda tersebut akan berhadapan dengan MiG-17 dan MiG-21 TNI AU.
Admin di akhir tulisan menyarankan agar jet tempur Hawker Hunter tersebut dievakuasi dan direstorasi karena pernah menjadi bagian sejarah operasi militer Trikora, walaupun ada di pihak yang berseberangan. Nah entah apakah tulisan admin dibaca oleh TNI AU, atau memang hanya kebetulan belaka, ternyata kemudian terbetik kabar bahwa TNI AU kemudian memang mengevakuasi monumen tersebut dengan cara melepasnya satu-persatu.
Kepala Staf Angkatan Udara yang kemudian dipromosikan menjadi Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, memang dikenal sebagai seorang Perwira tinggi TNI yang sangat peduli terhadap sejarah. Sepanjang pengabdiannya sebagai KSAU, berbagai pesawat bersejarah TNI AU seperti Cureng, A-4 Skyhawk, dan bahkan C-130 Hercules direstorasi sesuai kondisi asli dan dipamerkan di museum, seperti diberitakan Detik dan Kompas (29/9) dengan bantuan masyarakat sipil penggemar dirgantara.
Hawker Hunter F.Mk.4 tersebut dievakuasi ke Depohar 30 Malang, dimana para prajurit dari Skadron Teknik 044 akan berupaya memperbaiki kembali ke kondisi aslinya. Begitupun, kondisi pesawat dengan nomor registrasi 112 tersebut dalam kondisi yang tidak sempurna. Berpuluh tahun dibiarkan di udara terbuka yang lembab, diterpa panas dan hujan berganti membuat banyak komponen kena korosi atau hilang. Apalagi pesawat tersebut aslinya juga mengalami kerusakan akibat pendaratan yang tidak sempurna.
Saat ini tim dari TNI AU tengah menunggu informasi mengenai pihak-pihak yang dapat memberitahu apabila terdapat suku cadang untuk kanopi, roda pendarat hidung, flaps dan aileron, rem udara, cerobong asap ekor, dan roda pendarat utama. Seluruh komponen tersebut sudah rusak parah dan atau hilang. Jika pembaca TSM ada yang mengetahui kontak di Belanda atau negara lain yang sekiranya mengetahui dimana dapat mencari suku cadang tersebut, silahka dishare barangkali bisa membantu pihak TNI AU. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com