Admiral Gorshkov, Proyek Kapal Satu Dekade yang Buat NATO Kalang Kabut - Radar Militer

01 Januari 2018

Admiral Gorshkov, Proyek Kapal Satu Dekade yang Buat NATO Kalang Kabut

Admiral Gorshkov
Admiral Gorshkov 

Frigat baru Rusia dari kelas Admiral Gorshkov memang mampu membuat armada laut NATO khususnya Inggris kalang kabut, seperti yang penulis turunkan dalam tulisan (29/12). Padahal nyatanya kapal tersebut belum lagi selesai dan dipasangi seluruh sensor dan senjata. Admiral Gorshkov menjadi salah satu kapal perang dengan masa pembuatan terlama, lebih dari satu dekade.
Admiral Gorshkov atau yang dikenal sebagai Projekt 22350 dimulai pembuatannya pada awal 2006 dan keseluruhan lambung kapal selesai pada 2010. Bobotnya mencapai 4.500 ton, terhitung sangat besar untuk ukuran fregat, dan merupakan desain baru fregat pertama Rusia dalam 15 tahun terakhir dan sudah menerapkan desain minim pantulan radar. Pemerintah Rusia menandatangani kontrakn pembuatannya pada tahun 2015 dengan galangan kapal Severnaya Verf.
Sebagai fregat desain baru, konsepnya meninggalkan desain era Uni Soviet yang menekankan pada desain fungsi spesifik. Fregat Admiral Gorshkov sebagai penerus kelas Krivak ditugaskan untuk dapat mengampu berbagai macam tugas mulai dari anti pesawat, anti kapal permukaan, dan anti kapal selam. Propulsinya ditenagai dengan paduan mesin diesel dan gas (CODAG) dengan daya total 65.400shp.
Sebagai sebuah fregat desain modern, sistem senjatanya didasarkan pada rudal dengan berbagai fungsi. Fregat ini tercatat membawa tiga jenis rudal yaitu Yakhont atau Oniks untuk fungsi anti kapal permukaan, rudal Kalibr untuk rudal jelajah serang darat, dan rudal Poliment-Redut untuk menghalau pesawat serang yang datang, plus sejumlah kanon multi laras untuk pertahanan.
Sayangnya, selama masa pengembangan kapal ini sering kena masalah, mulai dari kebakaran pada ruang mesin, sampai dengan kurangnya dana galangan Severnaya Verf untuk menyelesaikan pesanan ini, padahal AL Rusia berharap bisa menggunakan enam kapal dari kelas ini. Sebagai akibatnya, Admiral Gorshkov yang seharusnya masuk dinas aktif pada 2014 terus tertunda hingga saat ini.
Admiral Gorshkov sendiri terus diuji di laut lepas, termasuk menyambangi perairan Inggris sebagai tamu tak diundang yang mengundang pengawalan kapal perang Inggris. Presiden Direktur perusahaan USC (United Shipbuilding Corporation) Alexei Rakhmanov yang mengepalai galangan Severnaya dikutip dari TASS (28/12) mengakui bahwa Admiral Gorskhov baru dapat diserahkan pada 2018, dan kapal berikutnya Admiral Kasatonov menyusul sesudahnya. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb