India Akusisi Smart Bomb Kelas Berat dari Rusia |
Su-30 adalah sebuah platform pesawat tempur serba bisa dengan daya gotong senjata yang sangat mumpuni. Adalah India, yang menyadari potensi ratusan armada Sukhoi Su-30MKI yang mereka miliki, dan memutuskan menambahkan satu kemampuan lagi untuk Su-30MKI, sebagai pembom kelas berat.
Caranya adalah dengan membeli bom pintar kelas berat KAB-1500L berpemandu laser dari Rusia, karena India belum mampu membuat sendiri bom dengan kapabilitas seperti ini. Bom pintar yang mampu dibuat India adalah Sudarshan, tiruan dari Paveway I Amerika Serikat yang tonasenya hanya 1.000 pon saja.
Seperti dikutip dari Indiatimes dan Oneindia (8/1), Kementerian Pertahanan India sudah menandatangani kontrak dengan Rosoboronexport untuk 240 unit bom senilai 1.254 crore. KAB-1500, yang tergolong bom dengan tonase 1.500 ton total, mampu menggasak infrastruktur strategis seperti jembatan, bunker, rel kereta api, atau shelter pesawat terbang dengan satu kali hantaman saja.
KAB-1500 mampu melayang ke sasaran saat dilepaskan dari jarak maksimal 8 kilometer, memberikan kesempatan bagi pesawat pengarahnya untuk menjauhkan diri dari arhanud yang melindungi sasaran. Pemandu laser di kepala bom mampu menangkap sorotan laser dari pod seperti Thales Damocles atau pemandu laser yang dibawa pasukan di darat. Akurasi bom ini juga jempolan, maksimal meleset tujuh meter dari sasaran saja.
Soal hululedak, KAB-1500 yang sudah teruji untuk menggempur ISIS di Suriah tersedia dalam hululedak berdaya ledak tinggi, fragmentasi, atau gel bakar setara Napalm. Dengan kemampuan dan daya hancurnya, sudah selayaknya TNI AU juga memiliki bom setara KAB-1500 untuk melumat sasaran strategis.
Dari segi kapabilitas, Su-30MK/MK2 dan Su-35 yang sedang dalam proses pembelian oleh Indonesia juga sanggup membopong KAB-1500, tinggal membeli pod pembidik laser saja untuk Su-30/35, dan itu juga bukan masalah besar, buktinya TNI AU membelikan pod Sniper ATP/ Litening untuk armada F-16nya. dApakah TNI AU hanya ingin bertahan menggunakan bom Sari Bahari P-100, yang walaupun satu Su-30MK/ MK2 bisa membawa puluhan, akan tetapi daya penetrasinya sebenarnya terbatas?
Sudah waktunya TNI AU meningkatkan tingkat kompetensi jet-jet tempur garang asal Rusia, tidak sekedar menjatuhkan bom P-100 yang memang jadi hiburan menarik pada saat fire power demo karena meledak bertubi-tubi, namun efektifitasnya dipertanyakan terhadap sasaran yang diperkeras, pun Su-30 pembawanya harus terbang terlalu dekat dengan sasaran, yang dalam kondisi riil sangat beresiko bagi awak maupun pesawatnya. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com