Tu-154M-ON Rusia |
Tahun baru di Amerika Serikat ditandai dengan penerbangan pesawat mata-mata tak bersenjata Rusia di atas sejumlah instalasi vital milik Amerika Serikat seperti Gedung Putih, Pentagon, dan juga Markas CIA seperti diberitakan media BBC dan The Independent (3/1).
Lho kok bisa? Masa Amerika Serikat diam saja tak bereaksi kalau diintip Rusia, kenapa tidak kirim pesawat tempur atau rudal untuk menembak jatuh pesawat tersebut? Apakah berita ini jangan-jangan hoax? Tenang dulu, Rusia bisa terbang di atas wilayah Amerika Serikat memang karena sudah ada perjanjian sebelumnya yang dikenal dengan nama Traktat Langit Terbuka (Open Skies Treaty).
Traktat ini, yang ditandatangani oleh 34 negara mengijinkan penandatangannya untuk terbang di atas wilayah negara lain yang juga menandatangani untuk memberikan rasa saling percaya. Penerbangan tersebut boleh dilakukan di atas instalasi militer untuk memberikan gambaran mengenai kekuatan militer tiap negara anggotanya. Pesawat yang digunakan dan jadwalnya diatur, begitu pula sensor yang dibawa oleh pesawat tersebut.
Setiap negara yang dikunjungi harus menempatkan seorang pengamat di atas pesawat negara yang melakukan kunjungan, dan seluruh foto yang diambil selama rute penerbangan Open Sky akan diserahkan untuk diperiksa terlebih dahulu oleh sang pengamat yang kemudian akan mengambil kopi dari seluruh foto tersebut.
Penerbangan yang dilakukan oleh pesawat berjenis Tu-154M-ON Rusia berkelir Aeroflot pada awal tahun baru tersebut merupakan salah satu implementasi dari kebijakan ini, dan selama penerbangan tersebut dilakukan, pesawat Rusia tersebut diawasi oleh segenap instalasi militer di seluruh AS dan Kepolisian Washington. Tu-214ON tersebut kabarnya juga melintas di atas pangkalan udara Andrews yang merupakan rumah dari pesawat Kepresidenan AS, Air Force One.
Tu-214ON tersebut juga terbang di atas Bedminster, New Jersey, seolah memberikan salam kepada Presiden Donald Trump, sang pria egois pembela Yahudi yang mengambil rekor cuti akhir tahun paling lama di antara Presiden AS, yaitu selama 17 hari. Pesawat mata-mata Rusia itu kemudian mengambil rute ke atas Pangkalan udara Wright Patterson di Ohio dan Pusat kendali tanggap darurat Mount Weather di Virginia. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com