Rudal S-400 |
Rusia punya kepentingan di Ukraina, agresi militer mereka ke wilayah Krimea dengan memanfaatkan milisi dan kemudian tentara Rusia ke wilayah Ukraina pada 2014 adalah buktinya. NATO sendiri juga pasang posisi dengan menyiapkan perisai penggelaran pasukan di sekeliling wilayah tersebut. Yang terbaru, kapal perang perusak USS Carney (DDG 64) digelar ke pelabuhan Odessa yang masih ada di tangan Ukraina.
Langkah penggelaran USS Carney (DDG 64) tersebut dianggap sebagai provokasi, karena jaraknya kurang dari 200 mil dari pangkalan terbesar AL Rusia, yakni Armada Laut Hitam di Sevastopol. USS Carney (DDG 64) membawa rudal jelajah Tomahawk, jadi Rusia menganggap apa yang dilakukan Amerika Serikat itu adalah sebuah provokasi.
Untuk menangkal potensi rusuhnya AS tersebut, negeri Vladimir Putin tersebut pun menggelar detasemen rudal S-400 Triumf kedua ke wilayah Krimea. Baterai S-400 tersebut digelar di dekat Sevastopol, secara spesifik ditugaskan untuk melindungi posisi Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia. Detasemen pertama sebelumnya sudah ditempatkan di wilayah kota pelabuhan Fedosia pada awal 2017.
Menurut Letnan Jenderal Viktor Sevostyanov, Panglima Artileri Pertahanan Udara Keempat Angkatan Udara-Darat Rusia, penggelaran batalyon rudal baru S-400 ke wilayah Krimea adalah untuk menjaga keamanan Krimea sendiri. S-400 akan disiagakan untuk menembak jatuh setiap rudal yang coba mengancam instalasi-instalasi vital milik Rusia.
Dan seperti kita tahu, S-400 dengan kemampuan jangkauan mencapai lebih dari 400 kilometer dan kemampuan untuk ditembakkan hanya dalam lima menit sejak diaktifkan dari kondisi siaga merupakan sistem rudal anti pesawat dan juga anti rudal jelajah yang sangat mumpuni. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com