Shenyang J-16, Jet Tempur Multi Peran PLAAF China Mulai Masuk Skadron Garis Depan - Radar Militer

19 Januari 2018

Shenyang J-16, Jet Tempur Multi Peran PLAAF China Mulai Masuk Skadron Garis Depan

Shenyang J-16
Shenyang J-16 

Publik sejauh ini memang mungkin lebih tertarik kepada program pesawat tempur siluman J-20, namun sebenarnya Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) juga punya banyak program lain yang juga sama dikebutnya. Salah satu program penting PLAAF adalah introduksi pesawat tempur garis depan Shenyang J-16 sebagai pengganti J-11 yang sudah uzur.
J-16, yang dibangun berdasarkan lisensi airframe dan mesin dari Su-30MKK dari Rusia dan fiturnya seperti kelengkapan sistem elektro optik IRST (Infra Red Scan and Track), dijadikan basis pengembangan untuk sejumlah sub komponen seperti radar AESA (Advanced Electronically Scanned Array) murni buatan China sendiri, sehingga J-16 memiliki kemampuan yang lebih baik dari Su-30MKK, kompatibilitas dengan seluruh sistem senjata buatan China, dan bahkan mendekati fitur yang dimiliki Su-35.
Seperti dikutip dari Defensenews (13/1), parade PLAAF terakhir di Cangzhou menunjukkan bahwa dua brigade udara PLAAF setidaknya sudah dilengkapi dengan J-16, sehingga saat ini ada tiga brigade yang dilengkapi dengan jet tempur J-16.
Dua diantaranya, Brigade Udara ke-172 dan 176 memang merupakan skadron latih dan pengujian pesawat yang ditugaskan untuk mengembangkan taktik, doktrin, dan silabi pelatihan untuk J-16. Satu Brigade lainnya, yaitu Brigade Udara ke-98, berpangkalan di Chongqing, Barat Daya China.
Sejumlah sumber melaporkan bahwa tantangan terbesar pengembangan J-16 adalah pada sistem radar AESA nya yang dikembangkan Institut nomor 607. Radar baru ini akan memungkinkan J-16 untuk melaksanakan misi pertempuran udara maupun serangan darat secara optimal.
Sama seperti J-11, J-16 masih ditenagai dengan mesin WS-10 Taihang, yang dikabarkan kurang memberikan daya dorong yang dibutuhkan J-16 yang mengalami peningkatan bobot akibat struktur yang lebih besar dan banyaknya persenjataan yang harus dibawa. Masih belum diketahui apakah WS-10 akan disempurnakan, atau malah nantinya bisa mengadopsi mesin WS-15 yang sedang dikembangkan untuk J-20B. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb