Kolonel Merryl Tengesdal |
Tidak semua pilot AU AS bisa memperoleh kepercayaan untuk menerbangkan pesawat mata-mata legendaris U-2 Dragon Lady. Maka menjadi istimewa ketika seorang wanita, terlebih lagi ia adalah seorang yang berkulit hitam, dipercaya menjadi pilot pesawat tersebut.
Seperti dikutip dari Military (14/2), Kolonel Merryl Tengesdal adalah pilot wanita dan berkulit hitam pertama yang ditunjuk menerbangkan U-2. Ia sendiri mengawali karirnya di AL AS sebagai pilot helikopter, dan kemudian berpindah ke AU AS setelah program pilot gabungan.
Pada tahun 2004 ia memenuhi kualifikasi untuk menerbangkan U-2, dan menjadi wanita keenam yang pernah berpartisipasi dalam program U-2. Program pesawat mata-mata ini pernah begitu berjaya pada masanya, menembus pertahanan Uni Soviet dalam Perang Dingin untuk mengambil foto lokasi rahasia militer Blok Timur.
U-2 Dragon Lady juga pernah digunakan untuk melakukan pengintaian di atas Indonesia pada masa Perang Dingin, ketika Indonesia begitu mesra dengan Uni Soviet.
Saat ini U-2 masih diandalkan untuk mencari informasi di Irak dan Afghanistan, menyediakan data intelijen terbaru bagi AU AS dan siapapun yang membutuhkannya, termasuk CIA. Kolonel Tengesdal sendiri sudah berpartisipasi dalam Operasi Olive Harvest di Afghanistan dan Irak, serta juga di Somalia. Wanita penerbang ini sudah mengantongi 3.400 jam terbang, dengan 330 jam diantaranya terbang di atas medan pertempuran. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com