Militer Rusia |
Minggu lalu sejumlah kantor berita seperti CNN dan New York Times (7/2) melaporkan bahwa AS melancarkan sejumlah serangan udara presisi atas posisi milisi pro pemerintah Suriah yang secara tiba-tiba menyerbu markas aju pasukan Kurdi SDF di tengah lembah Sungai Eufrat.
Sejumlah anggota pasukan bayaran 'Wagner' yang berisi prajurit aktif Rusia yang disamarkan dikabarkan menjadi korban dalam serangan balik oleh pihak Amerika Serikat tersebut. Setelah satu minggu berlalu, akhirnya Kementerian Luar Negeri Rusia pun angkat bicara.
Kementerian Luar Negeri Rusia dilansir dari Tass dan Sputnik (14/2) mengatakan bahwa pemberitaan mengenai ratusan prajuritnya yang tewas dalam serangan udara tersebut adalah contoh klasik dari disinformasi untuk mendiskreditkan posisi Rusia di Suriah.
Departemen Pertahanan Rusia sebelumnya tak mengakui ataupun menyangkal kalau serangan udara itu menewaskan anggota Wagner, hanya mengatakan kalau tujuan AS bercokol dk Suriah adalah untuk merampas sumber daya alamnya saja.
Pada akhirnya, derajat mengenai sampai sejauh apa Rusia mengetahui serangan yang dilakukan terhadap pangkalan dan markas aju AS tersebut akan tetap terselimuti dalam kabut, karena masing-masing pihak teguh pada pendiriannya.(Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com