ST Kinetics Singapura Kembangkan Sistem Artileri AMGS 155mm - Radar Militer

24 Februari 2018

ST Kinetics Singapura Kembangkan Sistem Artileri AMGS 155mm

Ilustrasi 

Perusahaan pertahanan ST Kinetics dari Singapura, yang merupakan divisi sistem darat ST Engineering, menampilkan perkembangan terbaru dari sistem Advanced Mobile Gun Systems (AMGS) kaliber 155mm pada pameran Singapore AirShow 2018 lalu. AMGS adalah howitzer swagerak beroda beroda ban yang membawa sistem meriam kaliber 155mm/52 pada chassis truk militer 8x8.
Pengoperasian AMGS akan lebih aman, efisien dan lebih cepat. Pemuatan proyektil, pemuatan charge dan pemosisian meriam yang otomatis akan saling terkait dengan fire control system, memungkinkan misi penembakan dilakukan dari dalam kabin awak yang berlapis baja.
AMGS 155mm mampu menembakkan tembakan volley dengan dampak simultan. Kemampuan ini akan memberikan unsur kejutan dalam penembakan meriam dengan menghilangkan "early warning" bagi musuh yang terjadi karena penembakan peluru secara tunggal. Meriam 155m-nya memiliki rate of fire 6 peluru per tiga menit dengan jarak tembak efektif 40km dengan amunisi Extended Range Full Bore (ERFB). Meriam ini dapat berputar 30° ke sisi kanan atau kiri dengan elevasi dari -3° sampai +70°.
Sistem pemuatan charge dan sistem pemuatan proyektil yang otomatis akan mengurangi kelelahan awak meriam dengan menghilangkan tugas yang berulang untuk menyiapkan meriam untuk siap tembak. Keamanan awak lebih ditingkatkan dengan mengurangi paparan terhadap ledakan tembakan karena mereka mengoperasikan meriam dari kabin awak berlapis baja.
Sistem artileri AMGS memiliki berat kendaraan kotor 28.000 kg, panjang 11,5 m, lebar 3 m, dan tinggi 3,5 m. Howitzer artileri truk ini dapat berjalan pada kecepatan jalan maksimum 80 km/jam dan kecepatan maksimum cross-country 30km/jam. Sistem meriam dioperasikan dari kabin lapis baja. Untuk meningkatkan akurasi, sistem senjata tengah diusulkan disertai dengan fire control system dengan unit navigasi terpadu.
ST Kinetics AMGS dapat dioperasikan oleh tiga orang awak yang menawarkan kapasitas untuk menembakkan peluru pertama dalam waktu kurang dari 30 detik dari posisi berjalan dan meninggalkan posisi penembakan dalam waktu 30 detik. (Angga Saja - TSM)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb