MQ-25 Stingray |
Sejak penampakannya yang pertama tanggal 19 Desember 2017, Boeing sengaja tak merilis foto tampilan penuh prototype pesawat tanpa awaknya yang diikutkan dalam kompetisi pengadaan pesawat tanker tanpa awak MQ-25 Stingray. Sontak ini membuat penasaran berat para pengamat dan pecinta dunia aviasi.
Namun tanggal 8 Februari 2018, selubung misteri ‘ikan pari’ terbang garapan Divisi Phantom Works ini akhirnya tersibak. Dalam suasana malam hari yang sunyi, pesawat sedang dipersiapkan untuk menjalani uji terbang pertamanya dari landas pacu Bandara ST. Louis Lambert, yang dirancang seolah-olah berada di dek kapal induk sebagai simulasinya.
Boeing sendiri adalah satu dari tiga peserta yang telah menunjukkan prototype pesawatnya. Sedang pesaing lain seperti General Atomics digadang sedang membangun purwarupa Sea Avenger berdasar prototype UCAV (unmanned combat aerial vehicle) Avenger (sebelumnya dinamai Predator C). Kontestan terakhir adalah Lockheed Martin yang mengajukan konsep Sea Ghost yang didasarkan pesawat RQ-170 Sentinel.
Proyek MQ-25 sendiri merupakan pengembangan pesawat tanker tanpa awak berbasis kapal induk Angkatan Laut AS yang dikenal sebagai Carrier-Based Aerial-Refueling System (CBARS). Kelak drone tanker ini digadang akan menggantikan peran yang selama ini dilakukan oleh pesawat tempur F/A-18E/F Super Hornet yang diubah menjadi tanker. Proyek ini mendapat nama resmi MQ-25 Stingray pada bulan Juli 2016 silam.
MQ-25 ditargetkan mampu memperpanjang radius tempur pesawat F/A-18 Super Hornet dari semula 830 km menjadi 1.300 km. Setiap MQ-25 bisa membawa sebanyak 6.800 liter bahan bakar yang akan ‘disusukan’ ke 4 sampai 6 pesawat tempur. Sedang jangkauan terbang MQ-25 sendiri bisa menjelajah sejauh 930 km. Diharapkan pesawat pemenang kompetisi telah mulai tersedia pada tahun 2024 mendatang. (Rangga Baswara)
Sumber : http://www.angkasareview.com/