S-400 Triumf |
Rusia telah menuntaskan pengiriman satu resimen pertama sistem pertahanan udara canggih S-400 Triumf (NATO: SA-21 Growler) kepada China. Sumber dari pejabat Rusia yang tidak disebut namanya mengatakan hal itu kepada TASS, 10 Mei.
Pengiriman S-400 kepada China merupakan realisasi dari kontrak yang telah ditandatangani kedua negara pada 2014 silam.
Mengutip keterangan dari sumber, The Diplomat melaporkan, tiga kapal terakhir yang membawa berbagai komponen sistem pertahanan udara S-400 tiba di China bulan ini. Peralatan militer ini dikirim melalui jalur laut dari Ust-Luga di Leningrad.
Dua kapal kargo Rusia pertama yang membawa sebagian besar peralatan, termasuk sistem peluncur dan radar, telah tiba sebelumnya di China pada April lalu. Personel Rusia kemudian akan menyerahkan peralatan tersebut kepada Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada akhir Mei. Seluruh proses peyerahan dan instalasi diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua bulan.
Tidak disebutkan berapa persisnya jumlah sistem pertahanan udara S-400 serta jenis rudalnya yang dijual ke China dalam hal ini.
Sebelumnya muncul dalam pemberitaan, Beijing memesan empat hingga enam resimen S-400 senilai 3 miliar dolar AS. Namun, menilik angka yang disebutkan, sumber-sumber Rusia menaksir jumlah yang dipesan China tak lebih dari dua resimen.
Satu resimen S-400 terdiri dari dua batalion (sering disebut divisi) S-400. Satu batalion S-400 terdiri dari dua baterai sistem hanud S-400. Satu baterai S-400 terdiri dari empat kendaraan peluncur TEL, empat tabung luncur per TEL, sistem akuisisi dan kontrol tembakan, serta pos komando. Sistem radar kontrol tembakan bisa ditambah jumlahnya.
S-400 disebut-sebut sebagai salah satu sistem pertahanan udara jarak jauh yang paling efektif di dunia, meskipun belum pernah diuji dalam kondisi tempur sebenarnya.
Dibandingkan dengan pendahulunya, S-300, sistem pertahanan udara S-400 memiliki sistem radar yang telah ditingkatkan dan perangkat lunaknya pun diperbarui. Sistem ini dapat menembakkan empat tipe baru rudal permukaan-ke-udara (SAM) selain 48N6E yang digunakan pada S-300.
Salah satu rudal terbaru S-400 adalah 40N6E dengan perkiraan jangkauan operasional mencapai 400 kilometer (248,5 mil) dan ketinggian hingga 185 kilometer (607.000 kaki). Rudal ini dilaporkan mampu melakukan intersepsi ekso-atmosferik terhadap hulu ledak rudal balistik jarak menengah.
Akan tetapi, menurut laporan yang belum dikonfirmasi, rudal yang melengkapi S-400 China masih 48N6E2 (peningkatan dari 48N6E) yang selama ini digunakan pada resimen S-300 PLA. Baru pada pengiriman berikutnya China akan menerima rudal 40N6E. (Roni Sontani)
Sumber : angkasareview.com