Mengenal Jet Tempur Amfibi Convair F2Y Sea Dart - Radar Militer

21 Februari 2020

Mengenal Jet Tempur Amfibi Convair F2Y Sea Dart

Convair F2Y Sea Dart merupakan pesawat tempur amfibi Amerika Serikat yang dibuat ditahun 1950-an yang menggunakan dua hydro-ski saat lepas landas dan mendarat. Pesawat itu hanya terbang sebagai prototipe, dan tidak pernah memasuki produksi massal. Pesawat tersebut merupakan satu-satunya pesawat amfibi yang mampu terbang melebihi kecepatan suara.
Jet Tempur Amfibi Convair F2Y Sea Dart
Jet Tempur Amfibi Convair F2Y Sea Dart 
Pesawat Sea Dart diciptakan pada 1950-an, untuk mengatasi masalah lepas landas dan mendarat pesawat supersonik di kapal induk pada waktu itu.
Sea Dart bermula sebagai penawaran perusahaan industri pesawat terbang Convair dalam kontes Angkatan Laut AS ditahun 1948 untuk pesawat pencegat supersonik. Pada waktu itu, ada banyak keraguan tentang pengoperasian pesawat supersonik dari dek kapal induk. Jadi untuk mengatasi masalah ini, Angkatan Laut AS memesan banyak pesawat terbang subsonik. Kekhawatiran itu memiliki dasar, karena banyak desain pesawat supersonik pada saat itu membutuhkan takeoff roll yang panjang, memiliki approach speed yang tinggi, dan tidak terlalu stabil atau mudah dikendalikan, yang semuanya merupakan faktor yang menyulitkan pada kapal induk.
Tim Ernest Stout dari laboratorium penelitian hidrodinamik Convair awalnya menawarkan untuk memasang water ski pada pesawat F-102 Delta Dagger.
Proposal Convair mendapatkan pesanan untuk dua prototipe pada akhir 1951. Dua belas pesawat produksi dipesan sebelum prototipenya terbang. Tidak ada persenjataan yang dipasang pada Sea Dart yang telah dibangun, tetapi rencananya adalah untuk mempersenjatai pesawat produksi dengan empat meriam Colt Mk12 20mm dan peluncur majemuk folding-fin rocket tak berpemandu. Empat dari pesanan ini dirancang ulang sebagai pesawat service test, dan delapan pesawat produksi tambahan segera dipesan juga.
Pesawat Sea Dart kemudian menjadi pesawat tempur bersayap delta dengan hull kedap air dan hidro-ski ganda yang dapat ditarik masuk untuk lepas landas dan mendarat. Ketika diam atau bergerak perlahan di dalam air, Sea Dart mengambang dengan permukaan sayap yang menyentuh air. Ski dikeluarkan sampai pesawat mencapai sekitar kecepatan 10 mil (16 km) per jam selama lepas landas.
Pesawat rencananya ditenagai oleh sepasang mesin turbojet Westinghouse XJ46-WE-02 afterburning, yang mendapat pasokan udara dari intake yang dipasang tinggi di atas sayap untuk menghindari masuknya percikan air. Karena mesin ini belum siap untuk prototipe, dua mesin Westinghouse J34-WE-32 dengan daya lebih dari setengahnya dipasang pada pesawat.
Pada 1950-an, Angkatan Laut AS mempertimbangkan pembuatan kapal induk kapal selam yang dapat membawa tiga pesawat ini. Disimpan di ruang bertekanan yang tidak menonjol dari hull kapal selam, pesawat akan diangkat oleh elevator di sisi kiri kapal selam di belakang menara periskop (sail) ketika kapal selam muncul ke permukaan dan pesawat lepas landas di laut yang tenang dengan daya pesawat sendiri. Dalam hal laut yang lebih tinggi ombaknya, pesawat dilontarkan dengan catapult. Namun, program tersebut hanya mencapai tahap konsep, karena dua masalah yang sulit diatasi yaitu lubang untuk elevator akan sangat melemahkan hull kapal selam dan beban elevator yang sarat muatan juga akan sulit ditransmisikan ke struktur hull kapal selam.
Pesawat ini dibangun di fasilitas Convair San Diego di Lindbergh Field dan dibawa ke San Diego Bay untuk pengujian pada bulan Desember 1952. Pada tanggal 14 Januari 1953, dengan pilot E. D. "Sam" Shannon, pesawat secara tidak sengaja melakukan penerbangan pendek pertamanya pada apa yang seharusnya merupakan uji fast taxi run; penerbangan perdananya secara resmi kemudian dilakukan pada tanggal 9 April ditahun yang sama.
Operasional prototipe Sea Dart tidak berjalan mulus.Mesin yang kurang bertenaga membuat pesawat tempur itu menjadi lamban, dan hidro-ski nya tidak sesukses yang diharapkan; hidro-skinya menyebabkan getaran keras selama lepas landas dan mendarat, meskipun oleo leg penyerap goncangannya dikeluarkan. Penyempurnaan ski dan kaki sedikit memperbaiki situasi ini, tetapi tim pengembang tidak dapat menyelesaikan masalah kinerja pesawat yang lamban. Sea Dart terbukti tidak mampu mencapai kecepatan supersonik dalam penerbangan dengan mesin J34; masalah ini diperburuk adalah bentuk pre-area rule-nya, yang berarti drag (hambatan) transonik yang lebih tinggi.
Prototipe kedua dibatalkan, sehingga pesawat service test pertama dibangun dan diterbangkan. Pesawat ini menggunakan mesin J46, yang sayangnya kinerjanya pun di bawah spesifikasi. Namun, kecepatan lebih dari Mach 1 dapat dicapai dengan pesawat ini, sehingga menjadikannya satu-satunya pesawat amfibi supersonik hingga saat ini. Pada tanggal 4 November 1954, pesawat Sea Dart BuNo 135762 hancur di udara di atas San Diego Bay selama acara demonstrasi untuk para pejabat angkatan laut dan pers, menewaskan pilot uji Convair Charles E. Richbourg ketika ia secara tidak sengaja terbang melampaui batasan kemampuan airframe pesawat.
Bahkan sebelum insiden tersebut, Angkatan Laut AS sebenarnya telah kehilangan minat terhadap Sea Dart dengan teratasinya masalah dengan pesawat tempur supersonik di dek kapal induk dan kecelakaan itu membuat program Sea Dart menjadi status eksperimental. Semua pesawat produksi dibatalkan, meskipun tiga pesawat service test lainnya telah selesai. Dua pesawat prototipe terakhir tidak pernah diterbangkan. Sea Dart secara resmi dihentikan pada tahun 1957.(Angga-TSM)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)