radarmiliter.com - Pada 19 Maret 2020 Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan pengujian baru Extended Range Cannon Artillery system (ERCA), yang mengenai sasaran sejauh 40 mil (65 km) jauhnya. ERCA (Extended Range Cannon Artillery) sendiri merupakan pekerjaan besar karena semuanya dikembangkan pada saat yang bersamaan dan merupakan platform yang harus kompatibel dengan berbagai macam konfigurasi howitzer, beberapa macam proyektil, dan beberapa jenis misi.
Extended Range Cannon Artillery (ERCA) |
Program ERCA telah menguji berbagai komponen sistemnya selama sekitar empat tahun. Komponen terbaru yang menjalani pengujian adalah autoloader kapasitas lima peluru. Komponen ini berisi lima proyektil dan lima propellant charge.
Sebelumnya ERCA Howitzer Test Bed (HTB) system dibangun berdasarkan howitzer swa gerak M109A6 yang dimodifikasi. Pengujian autoloader kapasitas terbatas sedang dilakukan dari prototipe M109A7 yang telah dimodifikasi dan diintegrasikan dengan Sistem Persenjataan ERCA.
Pada bulan Juli 2019, Angkatan Darat AS telah memberikan kontrak kepada BAE Systems senilai $ 45 Juta untuk prototipe Extended Range Cannon Artillery. Fase prototipe ini akan mengatasi kesenjangan kemampuan dalam sistem tembakan tidak langsung Angkatan Darat AS dan meningkatkan laju dan jangkauan tembakan dengan pengembangan perangkat lunak distribusi daya dan solusi integrasi perangkat keras. ERCA akan diintegrasikan ke M109A7 dan akan mengganti turret 39-caliber M109A7 dengan laras meriam 58-caliber yang mempunyai panjang 30 kaki (9,14 meter) dengan tujuan menciptakan daya tembak dua kali lipat dari jarak jangkauan saat ini.
Program pengembangan bertujuan untuk menyediakan jangkauan tembakan yang lebih jauh namun tetap mempertahankan bobot seperti pada sistem yang ada saat ini untuk meminimalkan dampak kinerja pada sasis. Di bawah kontrak terpisah, BAE Systems juga mengembangkan kit pemandu presisi dengan kemampuan anti-jamming (PGK-AJ) yang dapat beroperasi di lingkungan tembak ERCA yang berat. PGK-AJ kompatibel dengan peluru jarak jauh yang sudah ada dan yang baru untuk beberapa platform penembakan, termasuk howitzer swa-gerak M109.
Pekerjaan pengembangan howitzer swa gerak ERCA berlangsung di fasilitas Picatinny Arsenal AD AS dan BAE Systems di York, Pennsylvania; Sterling Heights, Michigan dan Minneapolis, Minnesota.(Angga Saja-TSM)
Sumber : armyrecognition.com