Presiden Nicolas Maduro |
Votel mengaku memiliki kewajiban moral untuk melihat langsung zona perang dan memeriksa pasukannya.
Selain itu, dia pun ingin melakukan penilaian sendiri atas kemajuan penanganan pemberontak Arab dan Kurdi serta upaya mengusir kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
"Saya mempunyai tanggung jawab untuk misi ini, dan saya pun bertanggung jawab terhadap mereka yang ditempatkan di sini," kata Joseph Votel, seperti dikutip Associated Press, Minggu (22/5/2016).
Votel baru menduduki jabatan barunya sejak tujuh minggu terakhir. Dengan tugasnya ini, dia menjadi perwira tertinggi AS yang masuk ke Suriah sejak mereka mengampanyekan perlawanan terhadap ISIS tahun 2014 silam.
"Kami tidak punya sesuatu yang harus disembunyikan. Saya tak mau orang-orang di luar sana menerka-nerka apa yang kami lakukan di sini. Warga AS harus mendapat haknya untuk melihat apa yang kami lakukan," kata dia.
Votel terbang ke wilayah utara Suriah dari Irak, di mana dia dianugerahi jabatan komandan perang AS di Timur Tengah.
Di Suriah, Votel bertemu dengan penasihat militer AS yang bekerja dengan para pejuang Arab dan Suriah, dan berkonsultasi dengan pimpinan pasukan pro demokrasi Suriah.
Sumber : http://internasional.kompas.com/read/2016/05/22/12200751/komandan.militer.as.lakukan.perjalanan.rahasia.ke.suriah.utara